Fitur Keselamatan Truk & Bus Mercedes-Benz, Mirip Mobil Mewahnya

Fitur Keselamatan Truk & Bus Mercedes-Benz, Mirip Mobil Mewahnya
Mercedes-Benz dikenal sebagai produsen mobil mewah, juga bus dan truk. Namun ada kesamaan yang diberlakukan pabrikan asal Jerman itu pada produknya, yakni aspek keselamatan.
 

Selain mobil mewah, Mercedes-Benz dikenal sebagai produsen bus dan truk. Namun ada kesamaan yang diberlakukan pabrikan asal Jerman itu pada produknya, baik niaga dan penumpang, yakni aspek keselamatan.

Begitu pun, kendaraan niaga yang beredar di Indonesia. Divisi kendaraan komersial Daimler AG, terus mengembangkan sistem keselamatan untuk produk kendaraan niaganya dengan accident-free driving menjadi motivasinya. Apa saja fitur pendukung keselamatan tersebut?

Pertama, ada Proximity Control Assist (PCA). Fitur ini dirancang khusus untuk digunakan di jalan raya yang memiliki fungsi untuk mempertahankan jarak antar kendaraan hingga lebih dari 200 meter.

Bahkan, PCA memiliki batas intervensi pengereman dengan daya pengereman hingga 30 persen. Fitur ini dapat diaktifkan melalui tombol Cruise Control.

Ada juga Lane Keeping Assist yang digunakan untuk transportasi jalar raya jarak jauh yang memperingatkan pengemudi jika kendaraan terdeteksi keluar dari jalur. Sehingga dapat mengurangi risiko dan konsekuensi kecelakaan.

Fitur ini memanfaatkan kamera digital dan sensor radar, yang secara permanen memonitor dan mendeteksi marka jalan. Kemudian akan memancarkan peringatan audio kepada pengemudi jika kendaraan menyimpang dari marka jalan.

Lalu ada Lane Attention Assist. Fitur ini memiliki fungsi untuk memantau tingkat perhatian pengemudi berdasarkan pada perilaku pengemudi. Lane Attention Assist memberikan peringatan kepada pengemudi apabila selama 15 menit pengemudi dianggap tidak memperhatikan jalan. Seperti kecepatan tak bertambah/berkurang, serta setir tak digerakkan.

Kemudian, fitur Active Brake Assist 4 (ABA 4) yang bertujuan untuk menghindari kecelakaan dengan kendaraan lain maupun para pejalan kaki. Caranya dengan memperingatkan pengemudi secara visual dan secara otomatis memicu pengereman parsial.

Dengan fitur ini, pengemudi lebih memiliki kesempatan untuk mencegah tabrakan dengan menggunakan klakson peringatan, memulai pengereman maksimum atau untuk mengarahkan kemudi untuk menghindari kecelakaan.

Sementara itu Sideguard Assist berfungsi memberikan bantuan peringatan audio dan visual kepada pengemudi mengenai kondisi di sisi truk, saat berbelok atau berganti jalur. Mendeteksi hambatan yang diam atau bergerak, pejalan kaki dan pengendara sepeda. Sideguard Assist dapat aktif di rentang kecepatan 0 – 90 km/jam.

Lalu ada rem ABS (Anti-lock Braking System) yang dikontrol secara elektronik, menggunakan sensor dan diatur melalui control unit. Sistem itu didukung juga oleh ARS (Anti Slip Regulation) yang berfungsi pada saat menikung di permukaan jalan yang licin dan selip di salah satu roda.

Tak ketinggalan, ada fitur Electronic Stability Program (ESP) yang mengatur stabilitas berkendara dengan mengatur sudut belok kendaraan lebih besar dari sudut belok kemudi. Sistem akan mengerem di bagian luar roda depan sehingga sudut belok pada kendaraan sama dengan sudut belok roda kemudi.

"Kami bangga dapat menjaga standar ini dalam kinerja tim dan fasilitas kami selama 50 tahun terakhir. Dan kami tidak pernah berhenti berinovasi dalam semua aspek fasilitas manufaktur kami," ucap Jung Woo Park, Presiden Direktur PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia.