Hino Sudah Meriset Penggunaan Biosolar Sejak 3 Tahun Terakhir 

Hino Sudah Meriset Penggunaan Biosolar Sejak 3 Tahun Terakhir 
Pengujian tersebut dilakukan di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP-BPPT) selama 400 jam dengan beban penuh pada putaran mesin maksimum yaitu 2.500 rpm selama 8 jam/ hari.
 

Hino Indonesia menyatakan, sebelum pemerintah resmi memberlakukan mandatory penggunaan bahan bakar biodiesel B20 untuk semua kendaraan di Indonesia, pihaknya sejak tiga tahun yang lalu telah melakukan pengujian pada mesin dengan teknologi common-rail dengan metode ujiengine bench test. Itu sebabnya, kini semua truk dan bus Hino siap jika harus menggunakan solar jenis Biodiesel B20.

Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menyatakan, pengujian tersebut dilakukan di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP-BPPT) selama 400 jam dengan beban penuh pada putaran mesin maksimum yaitu 2.500 rpm selama 8 jam/ hari. Metode uji tersebut merupakan metode yang disarankan oleh prinsipal Hino di Jepang yaitu Hino Motors, Ltd. yang diklaim lebih memaksa mesin melakukan performa maksimal jika dibandingkan dengan road test atau kondisi pemakaian aktual di jalan.

Hasilnya, untuk mesin Hino tidak ada fenomena yang membahayakan pada pengujian tersebut, hanya ada penyumbatan filter bahan bakar yang diakibatkan oleh glicerol dan selulosa hasil blending bahan bakar kelapa sawit dan solar. "Dengan kontrol dan perawatan yang benar akan dapat mencegah atau diminimalisir penyumbatan filter tersebut dan hasilnya mesin Hino telah lulus uji menggunakan bahan bakar biodiesel B20," kata Santiko.

Hasil pengujian terhadap mesin berteknologi common-rail yang memperoleh hasil memuaskan tersebut, secara otomatis membuktikan bahwa penggunaan biodiesel B20 tidak akan berpengaruh terhadap mesin berteknologi mekanikal. Santiko juga menjelaskan, hasil pengujian tersebut juga sudah dilaporkan ke Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM sebagai salah satu bentuk komitmen Hino dalam mendukung kebijakan pemerintah.

Hasil uji ini tidak terlepas dari produk-produk Hino yang khususnya mesin common-rail sudah dilengkapi dengan spesifikasi komponen khusus untuk mengkonsumsi bahan bakar B20, seperti pada bagian tangki bahan bakarnya dilapisi oleh Chromedan Stannum-Zync yang mampu menghambat laju korosi menjadi lebih lama.

Selain itu pipe filler juga turut dilapisi oleh material yang dapat mencegah terjadinya endapan pada dinding pipa serta adanya Diamond Like Carbon coating pada injector menambah kekuatan injector untuk tahan terhadap gesekan.  

“Kami juga menghimbau kepada pemerintah untuk menyempurnakan proses pencampuran solar dan FAME agar meminimalisir efek samping yang ditimbulkan bagi kendaraan,” ujarnya. “Dengan pengunaan bahan bakar B20, diharapkan pengusaha maupun pengemudi truk melakukan kontrol dan perawatan yang lebih rutin, ini dibutuhkan untuk mencegah atau meminimalisir penyumbatan filter sehingga kondisi kendaraan tetap terjaga dan bisnis dapat terus berjalan,”  lanjut lelaki berkacamata itu.