Jembatan Cisomang di Tol Purbaleunyi Sudah Bisa Dilewati Bus

Jembatan Cisomang di Tol Purbaleunyi Sudah Bisa Dilewati Bus
Jembatan Cisomang berada di Km 99 ruas Tol Purbaleunyi dan resmi tak bisa dilewati oleh kendaraan besar jenis bus dan truk sejak pekan keempat Desember 2016.
 

Setelah dilakukan perbaikan serius, bus besar kini sudah mulai bisa melewati Jembatan Cisomang di ruas Tol Purwakarta-Cileunyi Purbaleunyi). Informasi ini dibenarkan oleh Dwimahan Heru, AVP Corporate Communications PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengatakan, baru bus besar yang sudah bisa melewati jembatan tersebut.

"Sementara baru bus yang bisa lewat, kalau truk besar belum," ungkap Dwimawan Heru, Kamis (23/2/2017).

Menurut Dwimawan Heru, bus besar sudah mulai bisa melewati Jembatan Cisomang pukul 11.00 WIB, Kamis pagi.

"Tadi yang di lapangan menyatakan dibuka pak Kakorlantas didampingi dari Kemenhub, Kemen Pupera/BPJT dan Jasa Marga," kata Dwimawan Heru. Heru memperkirakan perbaikan Jembatan Cisomang akan tuntas akhir Maret. "Doakan akhir Maret selesai," katanya.

JASA MARGA

Jembatan Cisomang berada di Km 99 ruas Tol Purbaleunyi dan resmi tak bisa dilewati oleh kendaraan besar jenis bus dan truk sejak pekan keempat Desember 2016. Jembatan hanya boleh dilewati kendaraan roda empat golongan I setelah menjelang Natal 2016 lalu, struktur jembatan ini retak dan bergeser hingga 53 cm.

Terkait hal ini, Menteri Budi Karya Sumadi sudah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2016 tanggal 24 Desember 2016. Kendaraan golongan I menurut Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR adalah kendaraan jenis sedan, jip, pikap/truk kecil, dan bus.

Perbaikan dan penguatan pilar Jembatan Cisomang terdiri dari bebarapa tahapan. Pertama, penanganan awal dengan melakukan grouting epoxy atau injeksi beton pada pilar P1 dan P2 melalui pengisian celah retakan pada struktur pilar menggunakan material khusus untuk mencegah retakan semakin lebar dan melindungi tulang pilar dari korosi.

Langkah itu dilanjutkan dengan proses wrapping (selimut fiber) menggunakan material Carbon Filter Rainforced Polymer (CFRP) untuk menguatkan pilar.

Berikutnya adalah penyiapan strutting, yaitu memasang rangka baja yang menghubungkan dasar pilar P2 dan P3 dan rekayasa Sungai Cisomang yang mengalir di antara kedua pilar agar aliran air sungai tak meresap ke bawah fondasi jembatan.

Lalu, penanganan secara permanen berupa pembuatan fondasibore pile sedalam 40 meter untuk menahan gerakan tanah.