Logistik dan Jasa Pengiriman Subur Di Masa Corona, Jadi Potensi Pasar Mobil Niaga

Logistik dan Jasa Pengiriman Subur Di Masa Corona, Jadi Potensi Pasar Mobil Niaga
Pertumbuhan bisnis ini bukan saja diisi oleh pemain ekspedisi namun juga penyedia jasa ojek online. Sehingga mengharuskan pengusaha logistik untuk berinovasi menciptakan layanan–layanan baru.
 

Saat pandemi corona seperti sekarang, banyak bisnis bertumbangan. Namun ada juga yang makin berkembang. Seperti sektor logistik dan jasa pengiriman.

Seperti dikatakan Ardito Soepomo, Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) area Jawa Timur. Di mana saat ini terjadi peningkatan yang signifikan dari perubahan pola perilaku konsumsi masyarakat dari pembelian off-line menjadi on-line.

"Pertumbuhan bisnis ini bukan saja diisi oleh pemain ekspedisi namun juga penyedia jasa ojek online. Sehingga mengharuskan pengusaha logistik untuk berinovasi menciptakan layanan–layanan baru."

Eri Palgunadi, Vice President PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menambahkan, pada masa pandemi ini justru mengalami kenaikan bisnis sebesar 10 – 20 persen. Polanya konsumen pun berubah.

"Hal ini terlihat dari sebelumnya ada trafik pengiriman tinggi di hari kerja, maka sekarang pada weekend pun jumlah pengguna jasa pengiriman barang meningkat," ucapnya.

Potensi ini yang membuat industri otomotif khususnya kendaraan niaga tetap besar. Seperti yang dialami Isuzu Indonesia. Di mana angka market share mereka tumbuh hampir di semua kelas. Mulai dari kelas medium pick up Isuzu Traga yang membubuhkan angka positif 9,9 persen, di kelas truk ringan Isuzu Elf naik 1,5 persen, dan di segmen medium truk, Isuzu Giga naik 3,6 persen.

"Dengan kondisi new normal dan bisnis-bisnis yang berkembang, itulah yang men-trigger (memicu,red) peningkatan penjualan kendaraan komersial. Mudah-mudahan terjadi di semester dua," ucap Attias Asril, General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI).