Proyek Tol Layang, Jasa Marga Tutup Bahu Jalan Tol Japek di Jam Tertentu Mulai 23.00-04.00 WIB

Proyek Tol Layang, Jasa Marga Tutup Bahu Jalan Tol Japek di Jam Tertentu Mulai 23.00-04.00 WIB
Atas konsekuensi penutupan bahu jalan ini, maka ruas jalan tol Jakarta-Cikampek untuk sementara akan menyempit.
 

Alat-alat berat banyak dilibatkan untuk proses pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek (tol Japek) atau Jalan Tol Jakarta II (Elevated) ini. Tidak hanya truk-truk heavy duty untuk mengangkut steel box girder yang mulai dipasang sejak Selasa dini hari, 7 November 2017 kemarin, tapi juga crane raksasa.

Djoko Dwijono, Direktur Utama PT PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC). perusahaan anak usaha Jasa Marga yang nanti mengoperasikan jalan tol layang ini, mengatakan, karena proses pemasangan steel box girder ini membutuhkan area bebas yang cukup luas untuk memberikan keleluasaan pemasangannya, pihaknya menutup bahu jalan dan 1 (satu) lajur di kilometer terkait, selama kurang lebih satu jam.

"Untuk pemasangan steel box girder menggunakan metode angkat dengan dua buah crane. Proses pengangkatan hingga pemasangan membutuhkan waktu sekitar satu jam. Jadi akan ada penutupan bahu jalan dan satu lajur ketika proses berlangsung," kata Djoko, Rabu (8/11/2017).

Atas konsekuensi penutupan bahu jalan ini, maka ruas jalan tol Jakarta-Cikampek untuk sementara akan menyempit. Sudah jadi rahasia umum, dalam kondisi lalu lintas sangat padat, pengguna jalan tol ini kerap menggunakan bahu jalan untuk menyalip.

Atas penutupan semenara bahu jalan ini, pihaknya meminta maaf. Djoko juga mengimbau kepada pengguna jalan agar tetap bersabar atas kepadatan lalu lintas yang terjadi selama proses pembangunan demi memaksimalkan keamanan perjalanan bagi pengguna jalan.

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) yang membentang sepanjang Ruas Cikunir-Karawang Barat merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung.

Progres proyek tol layang Japek yang membentang dari Cikunir sampai Karawang.

Menurut General Manager Cabang Jakarta-Cikampek R Kristianto tantangan terbesar yang dihadapi di lapangan dalam proses konstruksi jalan tol layang ini adalah tingginya volume kendaraan di ruas Jakarta-Cikampek. Hal itu ditambah lagi oleh adanya pengerjaaan empat proyek infrastruktur lainnya di koridor yang sama. Keempatnya adalah proyek Light Rail Transit (LRT), High Speed Railway (HSR), Jalan Tol Cibitung-Cilincing, serta proyek internal Cabang Jakarta-Cikampek. "Karena itulah kami berupaya berkordinasi guna pengaturan jadwal pekerjaan 5 proyek tersebut, salah satunya dengan menjadwalkan mobilisasi steel box girder ini baru kita mulai pukul 23.00 sampai 04.00 WIB," kata Kristianto..