Banyak Komponen Bus Rusak Sebagai Penyebab Tragedi Laka Bus Di Subang

Banyak Komponen Bus Rusak Sebagai Penyebab Tragedi Laka Bus Di Subang
Termasuk konstruksi baru pada bus yang ‘salah total’
 

Peliknya penyebab kecelakaan bus pariwisata yang menewaskan belasan siswa sebuah SMK asal Depok, Jawa Barat, membuat penyelidikan intensif dilakukan. Pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap 13 orang saksi, meliputi sopir bus, kondektur atau kernet, penumpang bus serta saksi yang ada di TKP dan ahli.

Langkah lain yang dilakukan ialah memeriksa fisik kendaraan bus yang didukung Dinas Perhubungan Provinsi Jabar dan Dinas Perhubungan Kabupaten Subang. "Dari langkah-langkah yang telah dilakukan itu, kita mendapatkan hasil bahwa di TKP tidak ditemukan bekas pengereman, namun yang ada hanyalah bekas gesekan antara bus dengan aspal," ungkap Dirlantas Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Wibowo.

Dalam paparannya pekan ini (14/5) diterangkan pula bahwa dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sopir bus, Sadira, yang merupakan warga Kota Bekasi itu telah mengetahui kalau kendaraan itu bermasalah dalam hal pengereman.

Di antara pemeriksaan yang telah dilakukan, kata Dirlantas, diketahui fakta-fakta bahwa di dalam kantong ruang udara kompresor ditemukan campuran oli dan air.

Kemudian oli pada kendaraan bus ditemukan dalam keadaan keruh dan di dalam minyak rem tersebut terdapat air yang melebihi 4 persen.

Fakta lainnya, jarak antara kampas rem di bawah standar seharusnya serta terjadi kebocoran O-Ring di dalam ruang relief foam. "Jadi, dapat kita simpulkan bahwa penyebab dari terjadinya laka lantas tersebut, yaitu karena adanya kegagalan fungsi pengereman," jelas Kombes Wibowo, seperti dikutip dari Antara.  

Sasis bus nahas buatan tahun 2006

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama Dinas Perhubungan Jabar dan Polda Jabar hingga kini masih melakukan penyelidikan pada bus Putera Fajar (AD 7524 OG) yang mengalami kecelakaan hebat di kawasan wisata Ciater, Subang, pekan lalu (11/5).

Kabid Lalu Lintas Dishub Subang, Djamaludin, mengungkapkan berdasarkan hasil penyelidikan tim dari Dishub dan KNKT serta pihak kepolisian, ternyata bus maut tersebut merupakan bus modifikasi. Djamaluddin menyebut bus tersebut dibuat pada 2006, terlihat dari rangka besinya.

"Mobil tersebut terbuat tahun 2006, terlihat dari rangka besi sasisnya buatan pabrikan Hino. Bus Maut Putera Fajar ini merupakan bus jadul tahun 2006 yang disulap jadi high decker, tampak dari luar tampilannya seperti mobil keluaran baru tapi dalamnya ‘jadul’," terang Djamaludin, pekan ini (13/5). Sebagaimana dikutip dari Tribunnews.

Sopir bus jadi tersangka

Pihak kepolisian, berdasarkan keterangan saksi, baik pengemudi maupun penumpang lainnya dan ahli, menetapkan tersangka dalam peristiwa kecelakaan di jalan turunan Ciater adalah pengemudi bus atas nama Sadira. "Selanjutnya kita juga akan memintai keterangan pihak perusahaan maupun kepada ahli transportasi," urai Dirlantas Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Wibowo.

Pihak kepolisian juga menetapkan sopir bus pariwisata rombongan SMK Lingga Kencana Depok sebagai tersangka dalam peristiwa kecelakaan di jalan turunan Ciater, Kabupaten Subang, Jabar, pekan lalu (11/5), yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.

"(Atas peristiwa kecelakaan itu) telah kita lakukan langkah-langkah penanganan pascakejadian laka lantas untuk memberikan kepastian hukum," katanya. Di antara langkah-langkah yang dilakukan setelah terjadi kecelakaan itu ialah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Minyak Rem: Sederhana Tapi Mematikan Kalau Terabaikan

Baca juga: Rem Blong : Sistem Masih Tetap Bekerja, Namun Kampas Rem Licin Seperti Kaca

Kondisi bus pariwisata nahas sebelum kecelakaan fatal di Subang akhir pekan lalu (11/5)