Tujuh Terminal di DKI Ditutup, Ini Tanggapan Pengusaha Bus

Tujuh Terminal di DKI Ditutup, Ini Tanggapan Pengusaha Bus
Penutupan tujuh terminal bus ini berdampak langsung terhadap pola operasional bus-bus malam AKAP yang melayani penumpang tujuan Jawa Timur dan Jawa Tengah.
 

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Pulogebang Moh Faisol S Sos MSi sudah mengirim surat edaran kepada tujuh Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) tujuh terminal bus di Jakarta agar menutup loket penjualan bus antarkota antarprovinsi tujuan kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur di tujuh terminal tersebut, maksimal akhir Januari 2017 ini. Langkah ini diambil demi memaksimalkan operasional Terminal Terpadu Pulogebang di Jakarta Timur.

 

Tujuh terminal bus di Jakarta yang loket penjualan tiket ke penumpang tujuan Jateng dan Jatim yang ditutup adalah Terminal Grogol (Jakarta Barat), Terminal Tanjung Priok (Jakarta utara), Terminal Pasar Minggu (Jakarta Selatan), Terminal Tanah Merdeka (Jakarta Timur), Terminal Pinang Ranti (Jakarta Timur) dan Terminal Rawa Buaya (Jakarta Barat).

Kebijakan ini tentu saja berimbas pada kegiatan operasional bus AKAP tujuan Jateng dan Jatim secara langsung. Misalnya pada operasional Perusahaan Otobus (PO) Haryanto yang banyak memiliki trayek bus malam tujuan kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti Kudus, Rembang, Jepara, Pati, Pacitan, dan Ponorogo serta Madura.

Penumpang tujuan Jateng dan Jatim terkena dampaknya

Di akun facebook-nya yang kami kutip Jumat (13/1/2017), Manajer Operasional PO Haryanto, Rian Mahendra, menyatakan, pihaknya tidak keberatan terhadap kebijakan ini. Namun dia meminta dipertimbangkan ulang ketersediaan dan kesiapan moda pendukung dari Terminal Pulogebang tujuan berbagai wilayah di DKI Jakarta agar penumpang bus yang akan naik atau turun di Terminal Pulogebang tidak kesulitan mencari kendaraan untuk transportasi.

"Pengusaha bahagia Pak dengan keputusan kayak gini. Tapi apa Bapak nggak kasihan sama para pengguna jasa transportasi dari daerah-daerah yang Anda tutup, mengingat banyaknya jalur atau daerah yang Anda tutup tersebut sebagian besar masih memiliki kendala pada sistem transit mereka menuju Terminal Pulogebang,' sebut Rian Mahendra.

Rian menyarankan agar manajemen Terminal Pulogebang melakukan sosialisasi ke masyarakat melalui media massa agar masyarakat pengguna jasa tahu mengenai aturan baru tersebut.

Terminal Pulogebang sendiri saat ini sudah dioperasikan sebagai terminal bus AKAP. Sejumlah perusahaan otobus (PO) sudah melakukan aktivitas menaikkan dan menurunkan penumpang dari terminal ini. Antara lain, PO Sinar Jaya, PO Harapan jaya, PO Pahala Kencana, PO Lorena, PO Akas Asri, PO Gunung Mulia, PO Garuda Mas, PO Haryanto, PO Jaya, PO Madu Kismo, PO Raya, PO Agra Mas dan lain-lain.