ABS, Teknologi Pesawat Terbang Yang Sekarang Di Truk

ABS, Teknologi Pesawat Terbang Yang Sekarang Di Truk
Teknologi yang dikenalkan pada tahun 20-an dan membuat kendaraaan tetap terkendali saat terjadi pengereman kuat.
 

Traksi roda adalah hal utama kendaraan bisa dikendalikan. Begitu pula, penyebab roda kehilangan traksi atau daya cengkeram ke jalan, bisa disebabkan karena roda tidak berputar (terkunci) saat pengereman yang kuat. Jika hal tersebut terjadi pada roda depan, maka kendaraan hanya akan meluncur tak bisa dikendalikan oleh pengemudinya.

Anti-lock braking system (ABS) merupakan sebuah sistem keamanan untuk mencegah roda terkunci, ketika dilakukan pengereman kuat secara mendadak. Saat ini, sistem keamanan aktif ini mulai jamak digunakan pada kendaraan komersial seperti truk atupun bus.

Peranti ini bekerja dengan menggunakan sensor yang mendeteksi putaran roda dan modul ABS. Sensor tersebut akan membaca sinyal dari pedal rem dan putaran roda. Ketika terdeteksi terjadi pengereman dan sensor membaca roda berhenti berputar (terkunci), maka sensor ini memerintahkan modul ABS untuk mengatur aliran minyak rem ke kalipar, agar tekanan piston rem dikurangi beberapa saat, guna mencegah roda yang terkunci putarannya. Proses ini berlangsung sangat cepat dan bisa berlangsung 15 kali/detik. Ketika roda dapan tetap bergulir kendaraan tetap dapat dikendalikan ke posisi yang lebih aman.

Sistem yang pertama kali diperkenalkan oleh insinyur dan penemu berkebangsaan Prancis, Gabriel Voisin pada tahun 1920-an ini, mengadopsi teknologi pesawat terbang untuk mereduksi terjadinya ban terkunci sesaat setelah pesawat melakukan pendaratan. Sehingga risiko pesawat tergelincir pun dapat direduksi.