Ban Superlebar, Jadi Tren Truk Mancanegara

Ban Superlebar, Jadi Tren Truk Mancanegara
Jika melihat begitu banyak keunggulannya, bukan tidak mungkin jika suatu saat jenis ban ini akan jadi tren juga di sini.
 

Mungkin jenis ban ini masih sangat langka di temukan di Indonesia, namun di luar sana ban super wide (superlebar) untuk truk sudah lumrah digunakan di Eropa maupun Amerika Utara.

Apa itu ban yang juga disebut super single wide tire itu? Ban ini punya ukuran telapak superlebar, sama lebarnya dengan dua ban yang umumnya digunakan pada ban belakang truk, sebagai pengganti ban dually seperti ban belakang saat ini.

Mengapa ban super single wide tire ini kemudian banyak dipakai dan mengalami trend kenaikan pemakaian yang cukup signifikan?

Pada dasarnya semua bermuara pada efisiensi. Pengguna ban ini rata-rata adalah semi-truk atau trailer dengan 18 roda. Bisa dibayangkan jika jumlah ban yang bisa diringkas hanya 10 buah saja, tentu akan banyak efisiensi yang di dapatkan.

Faktanya satu ban super single wide tire punya kemampuan menahan beban yang sama dengan ban ganda. Bahkan studi yang dilakukan oleh Oak Rodge National Laboratory menunjukkan bahwa tipe ban ini mampu menghemat penggunaan bahan bakar sebesar 3%.

Angka 3 % ini mungkin terlihat kecil, namun jika melihat penggunaan tiap tahun dengan rata-rata menempuh jarak 125.000 mil dan diperoleh  rata-rata 5 mil per gallon, maka akan muncul angka 728 mil/gallon (310 km/liter).

Di sisi lain, tipe ban ini punya bobot lebih enteng 1000 pound atau 453,5 kg lebih ringan dibanding bobot tipe trailer konvensional dengan dua ban. Artinya ada konsekuensi lain ke arah umur bearing roda dan dalam kondisi normal, ban ini mampu bertahan 40.000 mil atau setara 64.373,76 km lebih lama.

Dua buah ban (kiri) sama lebarnya dengan satu ban.

Selisih bobot ini dapat juga dikonversikan ke jumlah muatan, sehingga masih bisa menambahkan ke bobot maksimal yang diperbolehkan.

Di beberapa forum, dibahas keunggulan lain ban ini yakni lebih senyap, memberikan pengendaraan yang lebih lembut dan harga lebih enteng dibanding jenis ban dually.

Namun demikian, ban ini pun punya kekurangan, di mana jika ban tersebut kempes maka tidak ada penyangga lain seperti halnya ban ganda. Hal lainnya, perlu modal cukup besar untuk melakukan penggantian (konversi) dari ban ganda ke super single wide tire, karena harus diikuti pula dengan penggantian pelek.

Namun jika melihat keuntungannya, nampaknya bukan jadi sesuatu yang mustahil jika suatu saat nanti tipe ban ini pun akan jadi tren di Indonesia.