Berlaga Dengan Cara Baru, Mekanik Isuzu Indonesia Ditantang Berlaga Di Kelas Dunia

Berlaga Dengan Cara Baru, Mekanik Isuzu Indonesia Ditantang Berlaga Di Kelas Dunia
Kontes I-1GP di masa pandemi ini jadi tantangan tersendiri, tak ada beda negara maju dan negara berkembang. Namun tim dari Indonesia berhasil naik peringkat.
 

Seperti tahun lalu, penyelenggaraan kontes teknisi dari Isuzu Global kembali digelar secara virtual atau e-competition. Isuzu Indonesia pun kembali turut serta di ajang yang bertujuan meningkatkan kemampuan individu maupun tim dari masing-masing dealer Isuzu Group itu.

Dibandingkan tahun - tahun sebelumnya, tentu saja sistem perlombaan pada masa pandemi terjadi perubahan. Sebelum pandemi, kompetisi dibedakan antara negara maju dan negara berkembang. Namun kini semua akan berlaga dengan kompetisi yang terdiri dari masing-masing dua orang mekanik dari 41 negara. .

Isuzu Indonesia, diwakilkan oleh Muhammad Sya’ban Ghofar (Teknisi) dari Astra Isuzu cabang Yogyakarta dan Dedek Adi Saputra (Teknisi) dari Astra Isuzu Cabang Malang.

Benny Dwyanto, General Manager Service Divison PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengatakan bahwa, persiapan kompetisi I-1GP tahun ini lebih menantang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena Astra Isuzu harus beradaptasi dengan cara yang baru. Peserta ditantang untuk terbiasa dengan cara baru via digital, sehingga kemampuan diagnosa dan skill saja tidak mencukupi.

“Untuk menguji kemampuan peserta kompetisi agar bisa kompetitif di tingkat dunia maka pemilihan peserta dilakukan secara ketat, yaitu menyeleksi delapan kandidat terbaik dari dealer-dealer dan diseleksi secara hybrid yaitu seleksi langsung pada kendaraan dan juga melaui virtual. Hal ini untuk menguji kemampuan kandidat pada aktual kendaraannya, baru diuji kemampuan virtual melalui e- competition,” ujar Benny.

Sementara itu, Fuad Hasyim, Training Center Head, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menambahkan, bahwa dua orang peserta yang terpilih tersebut, diundang ke Isuzu Training Center untuk mengikuti karantina selama 6 minggu.

Berbeda dari tahun sebelumnya, karantina pun dilakukan secara virtual dan perubahan strategi ini membuahkan hasil yang positif. Jika pada I-1 GP tahun lalu hanya masuk peringkat lima, kali ini naik ke peringkat tiga untuk kategori Team Competition atau masuk tiga besar. Sedangkan pada kategori Individual Competition, jika pada tahun lalu masuk 10 besar, kali ini mendapat peringkat enam.

“Tahun ini meningkat, di mana dua peserta masuk 10 besar mekanik terbaik dunia, yaitu Muhammad Sya’ban Ghofar (5) dan Dedek Adi Saputra (8),” jelas Fuad.

 “Tentunya aftersales  kami didukung oleh mekanik – mekanik yang andal, kualitas yang diakui oleh dunia dan fokus kepada kebutuhan customer dalam perjalanan bisnis customer” ujar Ernando Demily, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

Ia juga menambahkan bahwa kemenangan tim mekanik Isuzu Indonesia merupakan bukti Astra Isuzu terus menerus berupaya memberikan pelayanan terbaik di jajaran After Sales Service.