Ekspor Mobil Niaga Jadi Salah Satu Faktor Tumbuhnya Otomotif Indonesia

Ekspor Mobil Niaga Jadi Salah Satu Faktor Tumbuhnya Otomotif Indonesia
Trend positif hadir di industri otomotif Indonesia mulai kuartal III 2020.
 

Industri otomotif menjadi salah satu segmen yang paling berdampak akibat pandemi corona tahun ini. Namun tak lantas membuat optimisme pelakunya pudar. Di masa new normal kali ini, industri ini coba bergerak maju.

Seperti yang disampaikan oleh Taufiek Bawazier, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian. Menurutnya trend positif hadir di industri otomotif Indonesia mulai kuartal III 2020.

"Kalau lihat dari kuartal 2 dibanding kuartal 3 itu kita tumbuh 172 persen dari sisi produksinya. Jadi dari angka 113.560 produksi kita itu naik 172 persen dibanding kuartal sebelumnya," urainya dalam teleconfrence Kamis (12/11).

Sedangkan dari sisi wholesales kenaikannya terbilang signifikan. Di mana bulan April-Juni hanya 24,42 ribu dan di bulan Juli-September mencapai 111,104. Kenaikannya 362 persen.

Trend pertumbuhan industri otomotif tanah air juga didukung nilai ekspor-impor yang masih surplus. "Jadi kita bisa surplus karena ekspornya roda empat 28,2 triliun, impornya sekira 11,2 triliun jadi ini akan memberikan dampak positif sampai September," katanya.

Ini karena pasar-pasar yang ada di luar negeri terus tumbuh dan produksi di industri otomotif tetap meningkat. Walaupun peningkatannya tidak sama seperti kondisi normal, tapi arah perbaikan sudah terlihat hingga kuartal 3.

"Kami upayakan agar industri tetap jalan, karena kalau industrinya berhenti nanti ekspor dari Indonesia yang ke 80 negara akan diambil oleh negara lain," ungkap Taufiek.

Menariknya angka ekspor kendaraan niaga juga dirasa sebagai salah satu penyumbang pertumbuhan tersebut. Sederet kendaraan niaga seperti Hino Dutro dan Suzuki New Carry jadi produk yang masuk pasar luar negeri.

Di mana produk sekelas Hino Dutro (Hino 300 Series) tak hanya dijual di Indonesia, tetapi juga masuk ke pasar Asean, Afrika Barat hingga ke Amerika Selatan. Ada 15 negara yang jadi tujuannya.

Sedangkan Suzuki New Carry yang diproduksi di Indonesia sudah masuk ke pasar ekspor. Bahkan periode Januari-Agustus 2020 angkanya mencapai 24.309 unit. Ini artinya ada kenaikkan hingga 12,2 persen dibanding 2019 di periode tersebut yang hanya 21.673 unit.