Pada tahun 2010, Isuzu menjalin kerjasama dengan Mitsubishi untuk membuat sebuah pikap baru. Resepnya nampak sederhana yakni mengawinkan bodi Mitsubishi L300 yang dijodohkan dengan mesin 4JA1-L 2.500 turbo yang sebelumnya dibenamkan pada tubuh Panther. Produk baru itu dilabeli sebagai Isuzu Bison.
Racikan baru ini diklaim menghasilkan sebuah kendaraan baru yang lebih bertenaga dan juga lebih irit. "Karena merupakan hasil kolaborasi dari dua ATPM, tentunya produk ini lebih oke ketimbang produk sekelasnya. Mesin bertenaga, irit, kapasitas muat lebih besar, fuel consumption bisa hingga 10-15 persen, kemampuan menanjak lebih bagus, karena tenaga besar serta akselerasi lebih cepat sekitar 2 detik," papar Edy Joesoef Oekasah, Product Development Manager, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dikutip dari salah satu media nasional saat mobil itu diluncurkan.
Keunggulan inilah yang mungkin membuat Isuzu menjadi cukup percaya diri saat menjual Bison. Bahkan mobil ini dijual dengan banderol di atas L300 pada saat itu.
Sebagai perbandingan harga pada taun 2010, Bison yang terdiri dari tiga varian, standard, flatbed, dan sasis bus, masing-masing Rp 139 juta, Rp 139,5 juta, dan Rp 138,5 juta (off-road). Sementara itu, kompetitor terdekatnya, Colt L300, dilepas oleh Mitsubishi dengan harga (off-road), standard Rp 129,5 juta, flat bed Rp 130 juta, dan sasis Rp 127,5 juta.
Namun nampaknya Isuzu harus menelan pil pahit. Model ini hanya bisa bertahan di pasar hingga 2015 saja. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Bison tidak mencapai keberhasilan dalam hal penjualan. Angka jualannya terus longsor dan kemudian dihentikan setelah berkiprah selama lima tahun.
Posisi Bison ini kemudian digantikan oleh Traga yang diluncurkan pada 2018 silam. Pikap baru ini menggunakan mesin yang sama dengan Bison namun dengan desain dan konstruksi bodi yang sama sekali baru.
