Isuzu Traga Euro IV Siap Tenggak B30

Isuzu Traga Euro IV Siap Tenggak B30
Versi Euro IV punya output lebih kecil namun lebih bersih dan efisien
 

Salah satu yang membedakan antara mesin Isuzu Traga di Indonesia dengan mesin Isuzu Traga versi ekspor ke Filipina (Travis) adalah pada standar emisinya. Mesin Travis sudah mengantongi sertifikasi Euro IV, sedangkan mesin saudara kembarnya, Traga yang masih setia menyandang standar emisi Euro II.

“Mesin yang digunakan memang sama, yakni berbasis pada tipe 4JA-1 turbo. Namun untuk memenuhi syarat emisi di negara tujuan yang sudah menganut standar Euro 4, kami lakukan upgrade dengan menambahkan perangkat sistem common-rail,” terang Rodko Purba, Division Head Technical & Plant PT Isuzu Astra Motor Indonesia saat ditemui di Karawang, Kamis (12/12).

Saat ditanya tentang kemungkinan pengunaan mesin Traviz pada Traga, Rodko menjelaskan bahwa hal itu adalah sesuatu yang paling mungkin dilakukan kelak jika standar emisi Euro IV diterapkan di Indonesia pada April 2021. “Kami sudah siap akan hal itu dan pasti akan diupgrade dengan sistem yang sama dengan yang digunakan pada Traga yang kami kirim ke Filipina,” sambungnya.

Seperti kita ketahui, bahwa persoalan solar di Indonesia tak melulu mengenai standar emisi, namun paling riskan adalah saat berhadapan dengan bahan bakar biosolar. Terlebih pada awal Januari 2020 nanti pemerintah akan resmi menggunakan biosolar dengan kandungan minyak nabati 30% (B30).

“Mesin kami dengan standar Euro IV sudah siap untuk menenggak B30. Kami sudah uji dan tentunya akan ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan ke arah sana,” tutupnya,

Dari penelusuran dikumpulkan berdasarkan rilis spesifikasi dari Isuzu Indonesia dan Isuzu Filipina, terdapat perbedaan performanya.

Isuzu Traga Indonesia menggunakan mesin 4JA-1 L turbo direct injection mampu meluapkan daya 80 PS/3.500 rpm dan torsi 191 Nm/1.800 rpm. Sedangkan pada Travis dengan mesin 4JA-1 CRD mengerek angka 78ps/3.900 rpm dan torsi 176,5 Nm/1.800 rpm.

Walau sedikit di bawah versi Indonesia, namun versi Filipina ini tentunya lebih ramah lingkungan dan efisien.