Kesan Pertama Mencoba DFSK Gelora 1.500 cc

 Kesan Pertama Mencoba DFSK Gelora 1.500 cc
Sebagai pendatang baru, tentu harus memberikan tawaran yang menarik. DFSK Gelora, menjanjikan dimensi dan daya muat lebih besar dari rival-rivalnya
 

Salah satu kejutan yang suguhkan oleh DFSK di ajang GIICOMVEC 2020, adalah dikenalkannya minibus dan blind van DFSK Gelora bermesin bensin 1500 cc. Pabrikan yang berbasis produksi di Cikande, Banten ini, menawarkan versi minibus yang sanggup dimuati 7, 8, 9 hingga 11 penumpang.

Dengan masuknya Gelora 1.5, rivalitas dengan Daihatsu GranMax pun semakin komplet. Gelora bensin ini menggunakan mesin yang sama dengan DFSK Super Cab yakni DK15, VVT yang mampu mengelontorkan daya 102 HP dan torsi 148 Nm. Di atas kertas, kemampuannya berada di atas Daihatsu GranMax 1.500 cc yang hanya mampu menoreh daya 96 HP dan torsi 134,3 Nm.

Walaupun lebih besar outputnya, kami tidak terlalu merasakan performa yang digelontorkannya. Mungkin karena kesempatan kami yang hanya bisa mencobanya pada areal yang sangat terbatas.

Hal pertama yang dirasakan dari mobil ini adalah dimensinya, yang menawarkan ruang dan daya angkut yang lebih luas. Ditilik dari dimensinya, Gelora punya ukuran (p x l x t) 4.500 mm x 1.680 mm x 1.960 mm yang artinya juga lebih besar dari Daihatsu GranMax 1.5 L yang berukuran (p x l x t) 4.045 mm x 1.665 mm x 1.900 mm. Akan tetapi panjang badannya ini sekaligus jadi pembatas kelincahan manuver kendaraan terutama di jalanan yang sempit.

Interrionya tampak tak terasa istimewa, selain panjang ruang kabin yang boleh dibilang di luar ukuran normal kendaraan sekelasnya. Begitu pun saat melihat dasbornya, susunan cluster dasbor tersaji sederhana, namun mudah dimengerti

Unit minibus yang kami coba adalah versi 11 penumpang dengan jok empat baris. Saat duduk di bangku baris kedua, orang dengan tinggi 175 cm punya ruang yang cukup lega. Tak demikian ketika berada di belakangnya.  Pada bangku baris ketiga ruang kaki lebih sempit, bahkan semakin menyempit ketika duduk di bangku baris paling belakang.

Dari sisi material, sangat disayangkan jika kesan kasar pada material masih melekat, begitupun dengan bahan pembungkus joknya yang nyaris tidak mengesankan kemewahan dan tampak sangat sederhana.   

Visibilitas dari bangku pengemudi, cukup terbantu oleh spion besar di kiri dan kanan. Begitu pun ketika mengandalkan spion di dalam kabin, pandangan ke belakang masih tampak, meski terasa jauh ketika melihat melalui jendela belakang.

Berbeda dengan versi blind van. Pengemudi harus membiasakan seperti membawa truk boks, karena tak ada pandangan didapat dari spion dalam kabin, sebab versi blind van tak ada jendela di belakang, bukan? 

Gelora blind van dilengkapi dengan besi pembatas khusus yang terbuat dari stainless steel yang memisahkan kabin pengemudi dan ruang kargo. Perangkat ini merupakan standar untuk blind van di Cina dan bisa dilepas (knock-down).

Kesimpulannya, mobil ini punya potensi yang cukup besar untuk 'dicintai’ publik tanah air. Mengenai mesin dan transmisi, sepertinya sudah terjawab oleh Super Cab yang diklaim minim keluhan dan secara umum produknya mulai diterima oleh pasar tanah air.