Kolaborasi dengan Cummins, Bridgestone Meriset Ban Truk Yang Membuat 6 Persen Lebih Irit Bahan Bakar

Kolaborasi dengan Cummins, Bridgestone Meriset Ban Truk Yang Membuat 6 Persen Lebih Irit Bahan Bakar
Super Truck II, proyek Bridgestone menciptakan ban truk dengan rolling resistance rendah, bertujuan agar truk bisa melaju dengan bahan bakar lebih hemat.
 

Pabrikan ban asal Jepang, Bridgestone saat ini tengah terlibat dalam proyek pengembangan ban terbaru untuk truk yang diklaim mampu menurunkan 30 persen rolling resistance saat truk melaju di permukaan aspal. Proyek ini diberi nama SuperTruck II. 
 
Di program ini Bridgestone terlibat dalam perancangan ban dengan enam karakteristik teknologi berbeda yang mencakup ukuran, konstruksi rangka, konstruksi kompon, tread pattern, dan tread compounding.
 
Prototipe proyek ban ini menurut Bridgestone seperti dikutip Trucknews.com, diyakini akan membuat efisiensi konsumsi bahan bakar truk 6 persen lebih rendah melalui penurunan 30 persen hambatan gulir (rolling resistance) jika dibandingkan dengan ban produksi mereka hasil rancangan tahun 2009.
 
"Bridgestone berkomitmen melakukan inovasi produk dan solusi untuk memaksimalkan kinerja, memperbaiki tingkat efisiensi dan memberikan performa terbaik untuk konsumen ban komersial kami," kata Steve Charles, Vice President Pengembangan Produk di Bridgestone Americas Tire Operations seperti yang kami kutip dari Trucknews, Jumat (9/12).
 
Menurut Steve, keterlibatan Bridgestone di proyek ini sejalan dengan tujuan internal perusahaan untuk memproduksi ban terbaik di kelasnya yang mampu berkontribusi pada upaya menurunkan emisi karbon dioksida global hingga 50 persen atau lebih pada 2050 nanti.
 
"Kami merasa terhormat terlibat di program SuperTruck II ini, berkolaborasi bersama para partner kami untuk mendorong industri lebih maju dan memastikan lingkungan yang tetap terjaga untuk generasi kita saat ini dan di masa datang," ungkap Steve Charles.
 
Project SuperTruck II melibatkan kolaborasi Bridgestone, Cummins dan Peterbilt Motors Company dan diinisiasi oleh Kementerian Energi Amerika Serikat (DOE) .