Lagi-lagi Rem Blong, Truk Kontainer Hamtam Gardu Tol Halim 2

Lagi-lagi Rem Blong, Truk Kontainer Hamtam Gardu Tol Halim 2
Truk kontainer pengangkut keramik yang dikendarai oleh Adip Suhendi (23 tahun), menghantam gardu tol dan empat kendaraan lainnya.
 

Kecelakaan beruntun yang dipicu oleh kondisi truk yang tidak prima kembali terjadi. Kali ini melibatkan truk kontainer bermuatan keramik milik PT Sentosa Prima Abadi dengan nomor polisi (nopol) B 9812 GU yang mengalami rem blong. Truk menghantam gardu tol di Gerbang Tol (GT) Halim 2 (29/01) pukul 12.35 WIB.

Akibatnya, bagian depan truk remuk. Begitu juga fasilitas gerbang tol ikut hancur. Kecelakaan ini melibatkan empat kendaraan yang diawali oleh truk kontainer pengangkut keramik yang dikendarai oleh Adip Suhendi (23 tahun).

Kerusakan di Gerbang Tol Halim, akibat terhantam truk 

Truk ini mengalami rem blong dan memicu tabrakan beruntun yang melibatkan 1 truk lain dan 2 Colt Diesel. Pelindung gardu dan long booth tempat istirahat petugas hancur akibat laka ini.

Petugas Jasa Marga kemudian mengevakuasi kendaraan dengan 2 unit derek dan 1 unit rescue truck, serta melakukan pengaturan lalulintas di sekitar lokasi kejadian. Evakuasi selesai pada pukul 14.40 WIB.

Corporate Communication & Community Development Group Head, Jasa Marga, Dwimawan Heru sangat menyesalkan kecelakaan kendaraan Non-Golongan I akibat rem blong atau tidak layaknya kendaraan, kembali terjadi.

“Sangat disayangkan ini kembali terjadi, setelah sebelumnya kita juga masih ingat kejadian rem blong di rest area Km 97 Jalan Tol Cipularang di pertengahan Januari lalu," ujar Heru.

Heru menegaskan, sebanyak 46% kasus kecelakaan di Jalan Tol Jasa Marga melibatkan kendaraan Non-Golongan I. Padahal, persentase kendaraan Non-Golongan I hanya sekitar 8% dari jumlah keseluruhan kendaraan yang melintas di jalan tol Jasa Marga,” ujarnya.

Jasamarga Metropolitan Tollroad Division Head, Reza Febriano juga menegaskan, agar para pengusaha kendaraan logistik memastikan kendaraan dalam keadaan prima serta laik jalan sebelum melakukan perjalanannya.

“Sebanyak 44% kasus kecelakaan karena faktor kendaraan akibat rem blong di Jalan tol Dalam Kota dan Sedyatmo selama tahun 2019, hal ini tentunya sangat berbahaya sekali dan merugikan pengguna jalan lain, serta berdampak pula pada operator tol,” tegas Reza.