Lima Agen Pemegang Merek Percepat Elektrifikasi Indonesia

Lima Agen Pemegang Merek Percepat Elektrifikasi Indonesia
Melalui proyek EV Smart Mobility percepat pengurangan emisi karbon dan populerkan kendaraan listrik di Indonesia.
 

Lima Agen Pemegang Merek otomotif, yaitu Mitsubishi Motors, Nissan, Fuso, Isuzu dan Toyota, bekerja sama dalam upaya memopulerkan kendaraan listrik di Indonesia dengan melakukan kolaboratif ekosistem elektrifikasi di Bali.

Proyek bernama EV Smart Mobility ini, tidak saja mendukung pemerintah Indonesia mempercepat pengurangan emisi karbon, tetapi juga untuk memperluas pengenalan dan memopulerkan kendaraan listrik sebagai salah satu kunci mobilitas massal masa depan juga merevitalisasi sektor industri pariwisata di Indonesia melalui ekowisata.

EV Smart Mobility diharapkan dapat mendukung peran kepemimpinan Indonesia dalam pertemuan G20 2022 di Bali, November mendatang.

Lima merek otomotif tersebut, sedang mengembangkan pengembangan transportasi rendah emisi. Masing-masing berpartisipasi dengan mengedepankan teknologi kendaraan listrik sel bahan bakar hidrogen (Fuel Cell Electric Vehicle, FCEV), kendaraan listrik baterai (Battery Electric Vehicle, BEV), kendaraan listrik hybrid plug-in (Plug-in Hybrid Vehicle, PHEV) yang ditenagai oleh listrik, dan kendaraan listrik hybrid (Hybrid Electric Vehicle, HEV) yang menggabungkan EV dan teknologi mesin pembakaran dalamkonvensional (Internal Combustion Engine, ICE) untuk mengurangi emisi karbon. Bahkan ICE pun dapat berkontribusi dalam pengurangan penggunaan karbon melalui biofuel.

“Melalui EV Smart Mobility – Joint Project ini, kami ingin menegaskan komitmen bersama untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya pengurangan emisi karbon dengan mengembangkan dan mempopulerkan kendaraan listrik ramah lingkungan. Proyek bersama ini juga merupakan bentuk dukungan kami sebagai pelaku industri otomotif kepada pemerintah agar mensukseskan posisi presiden Indonesia untuk pertemuan G20 tahun 2022. Kerjasama ini kami rancang sesuai dengan semangat yang sama yang dilakukan oleh Indonesia yaitu Recover Together, Recover Stronger, untuk tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. Apalagi salah satu isu penting yang memperkuat Indonesia sebagai tuan rumah adalah transisi energi menuju ekonomi hijau,” kata Susumu Matsuda, yang mewakili lima merek otomotif tersebut.

Setiap merek akan berpartisipasi dalam EV Smart Mobility ini, melibatkan kendaraan listrik andalan mereka. Jajaran proyek ini akan mencakup kendaraan elektrifikasi penumpang dan komersial.

Untuk mempercepat pengenalan teknologi elektrifikasi kepada publik dan mengembangkan teknologi yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan, perlu terlebih dahulu mempersiapkan ketersediaan infrastruktur, seperti stasiun pengisian hingga uji eksperimental ekosistem total.

Line-up elektrifikasi kendaraan penumpang akan digunakan untuk mendukung mobilitas di kawasan Nusa Dua dan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Sementara line-up kendaraan komersial, akan digunakan untuk mendukung logistik dan akan dipertimbangkan untuk menciptakan kegiatan kolaborasi dengan bisnis lokal di wilayah Bali.

EV Smart Mobility, akan dimulai pada Juli 2022 bersamaan dengan berbagai acara yang berkaitan dengan pertemuan G20 di Bali.

Kegiatan ini menjadi peluang besar bagi negara-negara yang tergabung dalam pertemuan terkait G20 untuk melihat komitmen dan keseriusan pemerintah Indonesia dan industri otomotif nasional, dalam menerapkan kebijakan transisi energi hijau dan menyambut era mobilitas masa depan berbasis kendaraan ramah lingkungan atau elektrifikasi.