Mesin Diesel Menunggu Kepunahan

 Mesin Diesel Menunggu Kepunahan
Mesin diesel tak lagi dianggap menarik, karena menghasilkan polutan tinggi dan semakin tinggi biaya perawatannya
 

Di Eropa saat ini telah terjadi pembantaian pada mesin diesel. Tak sedikit negara di sana yang kemudian mengkampanyekan bahwa jalanannya segera akan mengharamkan kendaraan berbahan bakar solar ini berkeliaran. Kita ambil contoh Inggris, yang akan menutup rapat London dari kendaraan umum maupun pribadi yang bermesin diesel.

Sedangkan di belahan dunia lain malah sebaliknya, beberapa negara termasuk Amerika Serikat justru baru gandrung dengan diesel. Di benua koboi ini, mesin diesel benar-benar mulai diterima di pasar domesik dalam 10 tahun belakangan ini. Torsi besar dan lebih hemat bahan bakar menjadi salah satu daya tariknya.  Mungkin sama yang terjadi di Indonesia, yang ditengarai tingginya penjualan SUV dan pikap dobel kabin bermesin diesel dibandingkan yang bermesin bensin.

Balik ke Eropa, kehadiran teknologi baru seperti kendaraan listrik dinilai lebih masuk akal dan bersahabat daripada mempertahankan mesin diesel di etalase showroom. Dan ini tak hanya terjadi pada kendaraan penumpang, bahkan secara bertahap kendaraan komersial bermesin diesel perlahan dieliminasi dan digantikan dengan teknologi lain.

Lalu apakah yang menjadikan mesin ciptaan Rudolf Diesel ini harus berhadapan dengan kepunahan terlebih di Eropa?

1. Kotor

Mesin diesel memang lebih efisien namun lebih kotor dalam hal emisi dengan dengan kehadiran NOx dan juga memiliki jelaga. Sebenarnya hal ini bisa saja ditekan, namun akan berpengaruh langsung pada performanya. Menurut the guardian, 38 ribu orang meninggal dikarenakan racun dari mesin diesel.

2. Semakin rumit

Untuk mengejar performa dan menekan emisi, mesin diesel yang semula sederhana menjadi jauh lebih rumit. Sistem eletronik maupun mekanikal yang digunakanya pun semakin banyak dan menyebabkan pemeliharaan mesin ini menjadi mahal. Tak hanya itu, semakin tinggi standar emisi yang diterapkan pada mesin diesel menuntut jenis bahan bakar yang lebih baik lagi yang imbasnya membuat harga solar jadi lebih tinggi.

3. Mesin bensin semakin efisien

Keunggulan diesel dalam efisiensi semakin terkejar oleh mesin bensin. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan penambahan berbagai inovasi baru bagi mesin bensin salah satunya penambahan turbo. Sehingga mesin bensin bervolume kecil mampu menyuguhkan kinerja yang baik dan juga irit bahan bakar. Dalam kasus ini banyak terjadi pada kendaraan penumpang ringan, namun beberapa kendaraan komersial ringan di Eropa seperti VW Transporter.

4. Kebangkitan Kendaraan Elektrik

Salah satu kenyataan yang paling memukul mesin diesel munculnya opsi kendaraan listrik. Dari segi torsi kendaraan ini unggul dengan torsi besar yang langsung diberikan pada putaran awal. Sedangkan untuk emisi, kendaraan listrik jauh lebih bersih dan lebih bisa dikontrol emisinya. Selain itu perawatannya jauh lebih enteng.

Mungkin di Indonesia, era mesin diesel dari kepunahan masih jauh panggang dari api. Namun tidak memutup kemungkinan masa tersebut akan datang lebih cepat dari yang dikira. Persis seperti mobil listrik yang awalnya dipandang sebelah mata namun tiba-tiba sudah di depan mata.