Pengalaman Melakukan Perjalanan Dengan Bus Di Periode Nataru

29 December 2021
Benny Averdi
 
Sempat diberlakukan PPKM Level 3 saat periode Nataru, namun kemudian dibatalkan. Beberapa hal di luar perkiraan saat menggunakan bus di periode llibur Natal dan Tahun Baru ini.
 

Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 serentak yang sedianya akan diberlakukan pada 20 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 batal dilaksanakan. Sebagai gantinya, pemerintah memutuskan untuk membuat kebijakan yang lebih seimbang dengan tidak menyamaratakan pemberlakuannya di Indonesia.

Tentunya, hal ini pun berpengaruh pada keputusan masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat periode Nataru tersebut, terutama di Pulau Jawa yang berdasarkan assessmen per 4 Desember, jumlah kabupaten/kota yang tersisa di level 3 hanya 9,4 persen dari total kabupaten/kota di Jawa-Bali atau hanya 12 kabupaten/kota saja.

Tentunya, pelaksanaan prokes tetap harus dilakukan, guna mengantisipiasi menyebarnya virus Covid-19, Omicron.

Setiap calon penumpang, harus memiliki sertifikat dua kali vaksin Covid-19, serta untuk penumpang anak-anak wajib PCR 3x24 jam untuk perjalanan udara dan 1x24 antigen untuk perjalanan darat dan laut.

Kami pun mencoba melakukan perjalanan darat di masa Nataru ini, dengan menggunakan bus menuju Yogyakarta. Bus Rosalia Indah Executive Class pun kami pesan, sebagai ganti kelas Sleeper yang ternyata sudah habis terjual untuk keberangkatan di tanggal 28 Desember 2021 itu. Ya, tak apa, yang penting cukup nyaman dengan fasilitas AC, toilet dan jok yang cukup lega dengan konfigurasi 2-2.

Satu hal yang di luar ekspektasi adalah tak ada pemeriksaan surat swab antigen di terminal Pondok Pinang, Jakarta Selatan ini, penumpang hanya cukup memesan di loket dan datang 30 menit sebelum keberangkatan, tanpa pemersiksaan swab antigen tersebut.

Namun, patut diacungi jempol tentang kesadaran para penumpangnya, yang selalu menggunakan masker, baik saat di terminal maupun ketika sudah di dalam bus. Satu-satunya saat membuka masker, ketika makan di rumah makan Rosin di Subang, Jawa Barat, sebagai servis dari pihak PO Bus. Itu pun dilakukan dengan menjaga jarak yang sesuai prokes.

Bus pun tiba di Yogyakarta pukul 02.15 dini hari (29/12) di kawasan Terminal Jombor (bus tak masuk terminal, penumpang turun di sisi jalan), bus lanjut ke Klaten.

Ya, itulah pengalaman berangkat ke Yogyakarta dengan bus dari Jakarta. Sebaiknya, pihak Satgas Covid-19 tetap mengawasi soal pemeriksaan swab antigen yang wajib dilakukan oleh penumpang bus.

 

Bagikan

 
 

Berita Terbaru

 

Berita Terkait