Penumpang Bus Dicek Memakai GeNose Mulai 5 Februari

Penumpang Bus Dicek Memakai GeNose Mulai 5 Februari
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau langsung penggunaan alat GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (24/1).
 

Beberapa waktu lalu, syarat penumpang bus antarkota untuk bepergian dengan menyertakan surat rapid test antigen. Biaya tes yang cukup mahal terbilang memberatkan. Namun bulan depan, tes kesehatan yang dilakukan akan jauh lebih terjangkau.

Pasalnya mulai 5 Februari nanti, tes yang dilakukan akan menggunakan alat deteksi Covid-19 karya anak bangsa “GeNose”. Nantinya tes ini diterapkan pada moda transportasi bus secara acak (random).

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau langsung penggunaan alat GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (24/1).

“GeNose adalah alat pendeteksi Covid-19 buatan Indonesia, yang diinisiasi oleh tim peneliti dari UGM. Saat ini sudah mendapatkan persetujuan edar dari Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19,” ungkap Menhub dalam rilis resminya.

Nantinya penumpang moda kereta api akan diterapkan secara wajib (mandatory) pada tanggal 5 Februari 2021. Sedangkan angkutan bus tidak wajib, tapi akan dilakukan pengecekan secara random dan dimulai dari Pulau Jawa terlebih dahulu.

Menhub meminta Dirjen Perhubungan Darat untuk berkoordinasi dengan para Kadishub di seluruh Indonesia. Jika nanti saatnya dilakukan pengecekan secara acak (random) dan seseorang dinyatakan positif maka yang bersangkutan tidak dibolehkan untuk berangkat.

Lebih lanjut, biaya yang lebih terjangkau jadi alasan mengapa moda transportasi kereta api dan bus menggunakan GeNose. Hal ini karena harga tiket pada rute tertentu lebih murah daripada pengecekan tes Covid-19 melalui Rapid Antigen atau PCR Test.

“Karena kereta api ada jarak-jarak tertentu, katakan Jakarta-Bandung Rp 100 ribu, kalau mesti antigen Rp 100 ribu lagi itu kan mahal. Apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma Rp 40-50 ribu. Tapi dengan GeNose ini harganya hanya Rp 20 ribu," urai Budi.