Pertamina Uji Komparasi Bahan Bakar Mesin Diesel di Armada Bus Malam PO Sinar Jaya

Pertamina Uji Komparasi Bahan Bakar Mesin Diesel di Armada Bus Malam PO Sinar Jaya
Dua unit bus malam yang dipakai untuk uji komparasi ini adalah bus double decker Mercedes Benz OC500RF 2542 dan bus Hino RN 285 dengan menempuh jarak sejauh 20.000 km.
 

PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV melakukan uji komparasi bahan bakar diesel Dexlite dan BioSolar di dua unit bus malam dengan menempuh jarak 20.000 kilometer. Uji komparasi ini dilakukan Pertamina MOR IV bekerjasama dengan Perusahaan Otobus (PO) Sinar Jaya dan dua agen pemegang merek, PT Mercedes Benz Distribution Indonesia dan PT Hino Motor Sales Indonesia.

Dua unit bus malam yang dipakai untuk uji komparasi ini adalah bus double decker Mercedes Benz OC500RF 2542 dan bus Hino RN 285 dengan menempuh jarak sejauh 20.000 km. Bus akan dioperasikan sebagai armada bus malam, masing-masing dengan mengambil rute Pulo Gebang – Pekalongan dan Cikarang –Pekalongan.

Ibnu Chouldum General Manager PT Pertamina MOR menandatangani berita acara bersama kegiatan uji komparasi ini di pool PO Sinar Jaya di Cibitung, Bekasi, Selasa (21/11/2017) menyatakan, secara teknis untuk 10.000 km pertama masing-masing bus akan menggunakan bahan bakar Dexlite dan 10.000 km berikutnya akan menggunakan BioSolar. "Sehingga nanti akan terlihat perbedaannya,” terang Ibnu Chouldum. 

Ibnu Chouldum menambahkan, dalam pengujian komparasi ini PT Pertamina (Persero) menggandeng LAPI ITB sebagai lembaga independent untuk mendampingi masa pengujian khususnya pada tingkat Cost VS Efficiency-nya menggunakan dexlite dan solar.

Di saat yang sama, Pertamina juga ingin memperlihatkan sekaligus mengedukasi tidak hanya kepada masyarakat, tetapi kepada para pengusaha Kendaraan Komersial seperti Aptrindo (Asosisasi Pengusaha Truk Indonesia) dan Organda (Organisasi Angkutan Darat) bahwa Pertamina memiliki bahan bakar dengan kualitas yang lebih baik dari Biosolar bersubsidi.

Bahan bakar tersebut telah sesuai dengan standar pabrikan mesin kendaraan komersial karena mengandung Cetane Number 51 , Sulfur Content Maximal 1200ppm serta mengandung Additif Detergency.