Team Hino di Rally Dakar Lakukan Strategi ini

Team Hino di Rally Dakar Lakukan Strategi ini
Tim kedua dimotori pembalap Ikuo Hanawa yang memiliki pengalaman luas dalam balap off-road, mengemudikan truk baru tipe Hino600 Series.
 

Team Hino Sugawara yang disokong pabrikan truk dan bus Hino, Jepang, kembali berlaga di ajang Dakar Rally tahun 2020 ini. Beda dengan kepesertaan mereka event sebelumnya, di laga tahun ini mereka turun dengan komposisi tim yang baru.

Pembalap Teruhito Sugawara kini mengambil alih posisi direktur tim dari sang ayah, Yoshimasa Sugawara (77 tahun) yang telah resmi mengumumkan pensiun di ajang Dakar Rally tahun 2019 lalu, setelah 37 tahun mengikuti balapan dengan medan ganas ini.

 

Teruhito Sugawara yang pernah dua kali hadir di ajang GIIAS 2018 dan 2019 dan tampil di booth Hino Indonesia mengendarai truk dari tim pertama menggunakan Hino Ranger atau disebut juga dengan Hino500 Series. 

Tim kedua dimotori pembalap Ikuo Hanawa yang memiliki pengalaman luas dalam balap off-road, mengemudikan truk baru tipe Hino600 Series yang memiliki bonnet alias mesin depan. Truk ini  dikembangkan Hino untuk pasar Amerika Utara dan dilengkapi dengan transmisi otomatis.

Kedua tim pembalap ini didukung tim mekanik yang terdiri dari mekanik-mekanik andal hasil seleksi Hino Motors Limited (HML) Japan dari dealer – dealer Hino yang ada di Jepang. Komposisi tim baru ini dibentuk guna mempertahankan juara secara beruntun ke-11 dalam di kelas Under 10-liter engine.

Teruhito Sugawara menceritakan pengalaman truk yang dikemudikannya menabrak batu di paruh pertama, dan ban kanan depan tertusuk. "Setelah itu balapan berjalan lancar dan truk berhasil mencapai garis finish setelah melewati medan yang berat dan baru,” ujar Teruhito.

Persaingan di Dakar Rally 2020 sudah dimulai sejak 5 Januari. Pada hari pertama para kontestan sebanyak 46 tim untuk kategori truk, melaju sejauh 319 km antara Jeddah dan Al Wajh di sepanjang Laut Merah. Special stage (SS) dimulai dengan jalan berliku di daerah intermountain dan bergeser ke bukit pasir yang kecil.

Pada paruh kedua kontestan dihadapkan pada area terbuka yang luas, dengan penggunaan ban baru menimbulkan tantangan yang kompleks bagi para navigator. Tingkat kesulitan di race pertama relatif tinggi, karena risiko tusukan akibat banyaknya batu yang terkubur tersembunyi di medan berpasir.