Teknologi Transaksi Tol Nirsentuh Indonesia, Mirip Di Eropa

Teknologi Transaksi Tol Nirsentuh Indonesia, Mirip Di Eropa
Hal tersebut sukses memangkas waktu transaksi pembayaran tol. Dan kini teknologi baru, yakni nirsentuh (touchless) disiapkan agar waktu transaksi makin efisien.
 

Teknologi pembayaran tol secara non-tunai siap diberlakukan di Indonesia.  Di mana pekan ini, pemerintah melalui BPJT Kementerian PUPR menunjuk PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) sebagai operator layanan tersebut.

Hal tersebut sukses memangkas waktu transaksi pembayaran tol. Dan kini teknologi baru, yakni nirsentuh (touchless) disiapkan agar waktu transaksi makin efisien.

"Sistem ini merupakan satu batu loncatan dengan penerapan teknologi serta sistem baru untuk jalan tol di Indonesia yang efisien, up to date dan semakin menguntungkan," timpal Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Peter Ong.

Bahkan penerapan waktu transaksi nirsentuh di gerbang tol diklaim hanya 0 detik dari kegiatan transaksi gerbang tol dengan uang elektronik sebelumnya yang memakan waktu hingga sekitar 4 detik. Juga tentu lebih singkat dari waktu transaksi dengan uang tunai yang sekitar 10 detik lamanya.

Teknologi yang diterapkan pada Sistem Transaksi Nontunai MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) yaitu merupakan sistem pembayaran menggunakan alat yang dipasang di mobil dan dibaca lewat satelit.

Sistem tersebut akan mengenali dan mengidentifikasi kendaraan pengguna. Sehingga transaksi dapat dilakukan secara langsung, lebih cepat, dan efisien, tanpa antrean dan tundaan transaksi.

Penggunaan Global Navigation Satellite System (GNSS) banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur termasuk Hongaria. Manfaat lain dari kehadiran sistem transaksi MLFF ini yaitu salah satunya adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalkan konsumsi bahan bakar kendaraan.

"Sistem transaksi nontunai berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF) ini menjadi salah satu inovasi baru melalui sistem pembayaran nirsentuh dengan menciptakan suatu efisiensi, efektifitas, aman, dan nyaman," kata Kepala BPJT Kementerian PUPR, Danang Parikesit dalam rilis resminya.