Toyota Kolaborasi Dengan IKM Bikin Ventilator Untuk Pasien Covid-19 Indonesia

Toyota Kolaborasi Dengan IKM Bikin Ventilator Untuk Pasien Covid-19 Indonesia
TMMIN tidak akan langsung turun tangan membuat ventilator, namun akan bekerjasama dengan perusahaan lokal yang kompeten dalam hal ni.
 

Pandemik corona telah menjangkiti Indonesia. Dan korban terinfeksi dari hari ke hari mengalami peningkatan. Salah satu yang menjadi permasalahan adalah kurangnya alat bantu pernafasan atau ventilator untuk pasien yang mengalami sesak nafas.

Sebelumnya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta industri otomotif untuk membantu pengembangan ventilator atau alat bantu pernapasan untuk pasien covid-19.

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sebagai perusahaan yang memproduksi mobil Toyota di Indonesia menyebutkan akan berpartisipasi dalam mengembangkan alat bantu pernafasan  tersebut.

Seperti diterangkan dalam siaran pers resminya, TMMIN akan menggandeng Industri Kecil Menengah (IKM) lokal yang memiliki kemampuan teknikal dan rekam jejak manufaktur yang baik. Artinya pengadaan alat ini dilakukan bersama perusahaan lokal, akademisi, dan para pemangku kepentingan lainnya di bawah arahan Kementerian Perindustrian RI.

Pihak TMMIN  mengatakan bahwa mengembangkan prototipe ventilator dan ke depannya diharapkan dapat melakukan produksi di dalam negeri

"Dukungan yang kami berikan berupa transfer pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan manufaktur yang efisien dengan harapan dapat membantu mempercepat pengembangan ventilator tersebut," ungkap Bob Azam Direktur Administrasi dan Hubungan Eksternal TMMIN.

Dengan demikian TMMIN tidak terlibat langsung dalam pengembangan atau produksi alat kesehatan tersebut.

TMMIN akan  bermitra dengan PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI) yang berperan sebagai project integrator, prototyping, dan hardware developer bersama dengan pemasok komponennya untuk memenuhi kebutuhan rantai pasok bahan baku.

Saat ini, kolaborasi yang disebut 'Tim Jogja' tersebut sedang dalam tahap pengembangan prototype yang diharapkan siap minggu depan. 

Nantinya tim tersebut akan melakukan pengujian dan evaluasi, pertama kali akan dilakukan dengan alat uji dan kalibrasi ventilator dukungan dari Kemenperin.