PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) secara bertahap akan menghentikan pengadaan bus solar sebagai armada baru. Sebab, operator bus kota dan komuter di wilayah Jabodetabek ini memang telah mencanangkan untuk berlaih mengoperasikan armada tenaga listrik.
Ditegaskan lagi oleh Direktur Operasional dan Keselamatan TransJakarta, Daud Joseph, pihaknya saat ini mengoperasikan 4.700 unit bus di 240-an rute di kawasan Jabodetabek. Umumnya armada itu memakai mesin diesel
“Ke depannya, tidak ada lagi kontrak baru bus Transjakarta untuk (pembelian) bus solar. Semuanya akan menggunakan kendaraan listrik,” ujar Daud Joseph saat ditemui di Gedung Kemenko Marves, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari ebcmedia (17/9).
Penegasan itu ditunjukkan dengan rencana menambah 500 unit bus baru, mulai dari bus besar, medium, kecil, hingga mikro. Joseph mengatakan khusus untuk bus besar, pihaknya akan beralih ke kendaraan listrik. Kemudian untuk bus kecil dan medium masih dalam tahap penjajakan intensif.
Baca juga: Elektrifikasi Armada TransJakarta Perlu Dipercepat
Dia memastikan, pihaknya tahun ini akan menambah 200 unit bus listrik baru. Sehingga, jika ditotal, ada 300 unit bus listrik yang siap beroperasi di area Jakarta dan sekitarnya.
“Pemprov Jakarta mendukung sepenuhnya untuk kami menambah jumlah unit dari 100 menjadi 300 unit bus listrik hingga akhir tahun. Kami telah menandatangani kontrak tambahan 200 unit bus listrik dan harga yang kami sepakati 16 persen lebih rendah daripada harga generasi pertama,” ucapnya menguatkan.
Ia juga memungkaskan, TransJakarta melakukan pengadaan bus lewat skema kerja sama operasional per kilometer dengan operator. Dia mengklaim, biaya operasional bus listrik jauh lebih murah dibandingkan bus solar.
Baca juga: TransJakarta Tambah 200 Bus Listrik Tahun Ini
Baca juga: Damri Ajukan Modal Rp1 Triliun Untuk Beli Ratusan Bus Listrik