Bus Low Entry Transjakarta Diisi Merk Mercedes-Benz dan Scania

Bus Low Entry Transjakarta Diisi Merk Mercedes-Benz dan Scania
Ke depan, jumlah armada Transjakarta akan terus ditambah dari jumlah saat ini hampir sebanyak 1.500 unit menjadi sekitar 3.000 unit.
 

Armada bus low entry yang akan dioperasikan Transjakarta melayani 12 sampai 15 trayek non koridor, akan diisi oleh bus-bus bermerk Mercedes-Benz dan Scania. Keduanya adalah merk-merk bus buatan Eropa.
"Kita beli bus-bus low entry dari Mercedes-Benz. Scania kita beli juga.
Untuk bus low entry kita undang semua (merk bus) untuk ikut serta. Tapi karena kita beli masuk lewat LKPP, kita belinya sesuai harga standar, dan yang masuk baru Mercedes-Benz dan Scania," ungkap Budi Kaliwono, Direktur Utama PT Transjakarta di sela pameran kendaraan komersial Mercedes-Benz di BSD City, Tangerang, baru-baru ini. 

Budi menegaskan, sebagai operator pihaknya akan mengoperasikan bus low floor dari banyak merk dengan spesifikasi sesuai kebutuhan Transjakarta.
"Kita akan coba berbagai merk karena semua tahu perusahaan bus di dunia yang terbaik yang mana," imbuhnya. Berdasar catatan kami, untuk bus low floor, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia mendatangkan bus tipe Mercedes-Benz 1726 bertransmisi matik.

Interior kabin bus Transjakarta low floor bermesin Mercedes-Benz 1726 AT

Ke depan, jumlah armada Transjakarta akan terus ditambah dari jumlah saat ini hampir sebanyak 1.500 unit menjadi sekitar 3.000 unit. "Untuk pengadaan kita akan kejar 3000 unit," kata Budi Kaliwono. Khusus bus low entry yang nanti akan melayani masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya di 12-15 trayek non koridor busway, pihaknya telah mengoperasikan 7 unit dan diproyeksikan totalnya akan mencapai 300 unit.

"Karena bus low entry kita full non koridor. Sekarang PPD dan Mayasari (operator bus kota di Jakarta) sudah banyak berkurang armadanya, kita berusaha penuhi kebutuhan penumpang yang berada di luar koridor," bebernya.  "Kalau kita mau perbarui bus kota dengan bus yang modern, ya yang model ini. Soal rutenya akan lewat mana, itu bisa koita buat," tandas Budi Kaliwono. 

Dia menambahkan, sejak Transjakarta punya data tentang time in dan time out pihaknya kini bisa dengan mudah membikin rute baru layanan Tranjakarta dengan cepat. "Soal berapa rute, kita belum tahu, tapi estimasinya 12-15 rute. Bus-bus low floor ini akan menggantikan (bus kota) yang existing dan rute baru," lanjut Budi Kaliwono.