Bus Mercedes-Benz O500R 1836 Hanya Berpintu Tengah, Kenapa?

Bus Mercedes-Benz O500R 1836 Hanya Berpintu Tengah, Kenapa?
Yang menjadi perhatian, karoseri bus tersebut ternyata tak bisa memakai bodi berpintu belakang, namun harus ada di tengah. Apa sebabnya?
 

Saat ini bus tipe tronton (dua gandar belakang), Mercedes-Benz O500R 2542 tengah menjadi primadona di Indonesia. Namun selain varian flagship tersebut, Mercedes-Benz juga menyiapkan sasis 'entry premium' bertipe O500R 1836. Yang menjadi perhatian, karoseri bus tersebut ternyata tak bisa memakai bodi berpintu belakang, namun harus ada di tengah. Kenapa?

Muhammad Thoyib, Bus Body Builder Advisory Mercedes-Benz Truck Europe & Daimler Bus menjelaskan, jika penempatan pintu tengah di 1836 berkaitan dengan hal teknis di bus tersebut. "Di bagian belakang sasis, di mana biasanya terdapat pintu terhalang oleh peranti Air Prosessing Unit (APU)," ucapnya pada kami di GIICOMVEC 2020.

Menurutnya konstruksi APU tersebut tidak bisa dipindahkan sembarangan. Karena berisiko untuk gagal berfungsi. "Fungsi peranti tersebut sebagai penyuplai udara ke rem hingga kebutuhan sasis. Sehingga dilarang mengubah posisinya. Untuk itu, kami rekomendasikan untuk memasang pintu di bagian tengah. Meski konsekuensinya jarak bangku dan tampilan bus jadi berkurang," urai pria ramah ini.

Untuk perubahan posisi APU tersebut, pernah dilakukan oleh pabrikan Mercedes-Benz saat perkenalan unitnya beberapa waktu lalu. Namun saat itu pengerjaannya langsung di pabrik dan diawasi teknisi dari prinsipal. Dan menurutnya ubahan tersebut membutuhkan biaya lebih besar dan menambah waktu pengerjaannya.

Toh demikian, dirinya tak menampik jika ada  karoseri yang memasang pintu belakang pada 1836, meski tetap mempertahankan posisi peranti itu. "Tapi pintu belakangnya tak akan proporsional, karena sempit sekali. Namun kami tak dapat melarangnya, karena ini terkait dengan keinginan konsumen. Tapi tetap tak kami rekomendasikan," lanjut Thoyib.

Sebagai catatan, 1836 hadir sebagai varian entry premium. Yaitu 'jembatan' pengisi celah pasar dari sasis OH 1526, atau 1626 sebelum ke premium 2542. Selisih harga dengan 2542 sendiri mencapai Rp 500 jutaan. Di mana 1836 dilepas Rp 1,435 miliar. Sementara 2542 dihargai Rp 1,95 miliar. 

Mesinnya bervolume 11.967 cc dengan daya maksimal 349 hp per 2.000 rpm. Sayangnya transmisi yang ditawarkan hanya bertipe MB GO 210-6, manual 6-percepatan.