Diadu dengan Bus Buatan Irizar, Setra dan Iveco, Bus Scania Touring Terbukti Paling Irit Solar

Diadu dengan Bus Buatan Irizar, Setra dan Iveco, Bus Scania Touring Terbukti Paling Irit Solar
Berdasarkan hasil tes konsumsi bahan bakar di Eropa, Scania Touring hanya membutuhkan 18,2 liter solar untuk jarak tempuh 100 km.
 

Di tengah tekanan pasar masuknya bus-bus buatan China di Australia, pabrikan bus Swedia, Scania juga makin agresif menggarap pasar bus di benua Kanguru tersebut. Tahun depan, Scania akan resmi memasarkan bus Scania Touring versi terbaru di sana dengan tingkat efisiensi yang luar biasa, mengalahkan bus-bus kompetitornya.

Berdasarkan hasil tes konsumsi bahan bakar di Eropa, Scania Touring hanya membutuhkan 18,2 liter solar untuk jarak tempuh 100 km. Pengujian adu irit konsumsi bahan bakar ini dilakukan dengan membandingkan konsumsi solar pada bus Scania Touring terbaru dengan bus sekelas buatan Irizal, Iveco, Mercedes-Benz, Setra dan Temsa dengan menempuh jarak sejauh 347 km dengan beragam kondisi jalan di Lombardy, Piacenza dan Liguira. Semuanya berada di wilayah Italia.

Hasil uji konsumsi bahan bakar ini menunjukkan, konsumsi bahan bakar Scania Touring 12 persen lebih irit dibandingkan bus teririt nomor dua di bawahnya berdasar hasil pemeringkatan pasca pengujian. Sementara, dibandingkan dengan bus teririt ketiga, selisih iritnya dengan Scania Touring mencapai 31 persen. Hasil pengujian ini mengejutkan para ahli yang terlibat dalam kegiatan pengujian ini. Sementara, bus Scania Touring yang diuji adalah tipe bus besar dengan panjang bodi 12,1 meter.

"Hasil pengujian ini melebihi ekspektasi kita tentang konsumsi bahan bakarnya, juga dari aspek harga jualnya. Tingkat keiritan konsumsi bahan bakar bus ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan prediksi semula," ungkap mereka dikutip Busnews.com.au.
Efisiensi konsumsi bahan bakar di Scania Touring ini antara lain didapat berkat penggunaan mesin diesel SCR berkapasitas 13 liter di bus ini. Selain itu juga berkat penggunaan on-board system yang memungkinkan bus ini memprediksi sudut ketinggian saat melewati jalan mendaki, begitu juga saat melewati jalan menurun.