Dream Sleeper, Hotel Berjalan Di Jepang, Untuk Perjalanan Tokyo-Osaka

Dream Sleeper, Hotel Berjalan Di Jepang, Untuk Perjalanan Tokyo-Osaka
Dream Sleeper, julukan untuk layanan terbaru Kanto Bus Co., Ltd. yang diwujudkan oleh sosok sleeper bus. Armada berbasis big bus Mitsubishi Aeroqueen yang didesain layaknya kamar hotel.
 

Menyebut sarana transportasi antara kota Tokyo dan Osaka di Jepang, mungkin yang langsung terlintas di kepala adalah kereta api cepat, Shinkansen. Tapi ada cara lain, yang bisa dipilih untuk menghemat budget hotel.

Adalah Dream Sleeper, julukan untuk layanan terbaru Kanto Bus Co., Ltd. yang diwujudkan oleh sosok sleeper bus. Armada berbasis big bus Mitsubishi Aeroqueen yang didesain layaknya kamar hotel.

Mirip Suite Class di Indonesia? Nanti dulu, di bus ini konsepnya memang mirip. Di mana 'tempat tidur' bus berupa jok reclining yang bisa dipakai tiduran untuk penumpang. Bukan jok rebah hingga datar seperti sleeper bus di Kamboja atau kelas serupa dari PO Harapan Jaya.

Tapi konfigurasi 'kamar' milik Dream Sleeper tidak bertumpuk seperti suite class. Sehingga bus ini hanya menampung 11 orang saja. Yakni enam di baris kiri dan lima di kanan. Tersedia juga toilet di sisi kanan tengah.

Tiap 'kamar' penumpang Dream Sleeper dilengkapi dengan pintu geser. Di dalamnya ada meja lipat, jok zero gravity dengan pengaturan elektrik, USB dengan Wifi. Lalu tersedia aroma terapi dan latar suara musik pengantar tidur.

Dikutip dari Livejapan, perjalanan dari Tokyo dimulai dari Ikebukuro, tepatnya di pintu keluar barat stasiun pada pukul 22.50. Untuk masuk ke bus, penumpang diharuskan melepas alas kaki yang dipakainya.

Saat perjalanan, kru bus akan mendatangi tiap-tiap kamar untuk memberikan air mineral dan sapu tangan sebagai bagian layanan. Selain itu, layaknya perjalanan dengan pesawat first class, fasilitas seperti baju ganti, peralatan mandi, masker mata hingga sandal tersedia.

Perjalanan dari Tokyo ke Osaka ditempuh dalam 8 jam dengan satu kali istirahat di area servis selama 10 menit. Saat istirahat, penumpang diberi name tag agar memudahkan identifikasi saat bus kembali diberangkatkan. Ini karena area istirahatnya bercampur dengan bus lainnya.

Pengumuman kedatangan diberikan 10 menit sebelum bus tiba di tujuan. Tak perlu cemas jika tak paham bahasa Jepang, karena pengumuman juga disediakan dalam bahasa Inggris.

Di Osaka, Dream Sleeper akan berhenti di OCAT Mall yang memiliki koneksi indoor dengan Stasiun Namba. Ada pula pemberhentian di stasiun Osaka. Sehingga penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan dengan bus dan kereta JR Lines lebih praktis.

Dengan segala kelengkapan dan kemewahannya, tiket Dream Sleeper memang terbilang mahal dibanding semua jenis bus di Indonesia. Bahkan di Jepang pun, harga tiket Dream Sleeper lebih dari dua kali lipat dari kelas standar 28 seat.

Ongkosnya 18-20 ribu Yen, atau setara Rp 2,2 hingga 2,4 jutaan. Tiketnya bisa dipesan online via laman Japan Bus Online. Meski mahal, tapi seperti disebutkan, armada ini cocok diandalkan untuk Anda yang ingin merasakan sensasi hotel berjalan, atau memiliki waktu terbatas di Osaka.