Menjajal Layanan Jakarta-Tegal PO Haryanto, Nyaman Pakai Suspensi Udara

Menjajal Layanan Jakarta-Tegal PO Haryanto, Nyaman Pakai Suspensi Udara
Untuk pembelian tiketnya, kami lakukan secara 'go show' alias langsung beli di agen yang ada di Terminal Kampung Rambutan hari itu juga.
 

Belum lama ini PO Haryanto membuka layanan rute jarak dekat Jakarta-Pekalongan. Dan pekan lalu kami berkesempatan menjajal bus tersebut untuk rute Jakarta-Tegal yang juga dilayani mereka.

Harga tiket bus ini Rp 140 ribu, namun kabarnya saat ini sudah turun menjadi Rp 130 ribu saja. Untuk pembelian tiketnya, kami lakukan secara 'go show' alias langsung beli di agen yang ada di Terminal Kampung Rambutan hari itu juga. Tiketnya masih sampulan, belum model lembaran seperti bus saat ini.

Bus ini cukup istimewa, karena untuk rute yang terbilang singkat PO Haryanto menyediakan bus bersasis Mercedes-Benz OH 1626 yang bersuspensi udara. Sedangkan bodinya Jetbus 2+ dari Adi Putro.

Langsung masuk ke dalamnya, terdapat 48 seat dengan konfigurasi 2-2 pada bus bernomor kaca 193 ini. Bus ini tidak dilengkapi toilet, leg rest atau foot rest karena jarak antar seat yang lebih padat. Maklum, sebelumnya armada ini berdinas sebagai bus pariwisata.

Untungnya joknya keluaran Alldila yang terkenal akan busanya yang empuk dan tebal. Selain itu ada arm rest untuk sandaran tangan.

Kami mendapat bangku nomor 5 atau baris kedua di sisi kiri bus. Untuk bus dengan seat berkapasitas banyak, leg roomnya terbilang lega. Lutut tak mentok ke bangku depan.

Dengan tinggi badan 173 cm, lutut kami masih memiliki ruang ke jok depan

Bus mulai bergerak pukul 07.00 dari Kampung Rambutan. Air mineral 600 ml gratis mulai dibagikan. Ciri khas Haryanto yang juga hadir di rute Muria Raya mereka, yakni dangdut koplo langsung disetel begitu bus bergerak.

Selain Kampung Rambutan, bus ini juga menjemput penumpang di agen Pasar Rebo, lalu masuk JORR. Dan kemudian keluar di Jati Asih untuk kembali menaikan penumpang.

Kemudian di KM 19 tol Cikampek, bus mengisi solar dan cek kontrol penumpang. Jujur, suspensi udara yang empuk membuat perjalanan kami kali ini didominasi dengan tidur.

Baru bangun saat istirahat makan di KM 252 Brebes di Tol Trans Jawa, saat itu sekitar jam 11.00. 30 menit kemudian bus kembali berjalan dan keluar di Brebes Timur. Hingga Pekalongan, bus nantinya akan melalui jalur Pantura. Dan sekitar pukul 12.00 kami sampai di Tegal.

Perjalanan selama 5 jam dari Jakarta ke Tegal dengan bus bersuspensi udara ini terbilang nyaman. Apalagi jika Anda penggemar musik dangdut yang secara non-stop diputar. Kru bus pun ramah dan bisa merekomendasikan titik-titik berhenti yang diinginkan.

Namun kenyamanan itu harus ditebus dengan harga tiket yang di atas Rp 100 ribu. Terbilang mahal dibandingkan bus-bus tujuan Tegal lainnya seperti Sinar Jaya, Dedy Jaya atau Dewi Sri.

Sebaiknya, penumpang juga sarapan sebelum berangkat karena istirahat makan dilakukan di KM 252 Brebes sekitar pukul 11.00. Oiya, karena bus ini tanpa toilet, jadi sebaiknya atur waktu minum Anda dan manfaatkan kesempatan ke toilet saat bus berhenti.