Menjajal Pemberangkatan Siang PO Gunung Harta Dengan Armada Single Glass

Menjajal Pemberangkatan Siang PO Gunung Harta Dengan Armada Single Glass
Rata-rata PO Gunung Harta menyajikan armada bus baru dengan bodi tingkat, ultra high deck atau super high deck. Namun yang ini beda. Bagaimana sensasinya?
 

PO Gunung Harta dikenal dengan armadanya yang kerap menggunakan bodi terbaru dari karoseri Adi Putro. Rata-rata, selain bus tingkat, terdapat juga versi Jetbus 3+ UHD dan SHD. Namun yang ini beda.

Yup, kami menjajal bus dengan bodi yang cukup lawas, yakni Jetbus 2+ HD versi awal yang dikenalkan sejak 2014 silam. Untuk merasakannya, kami menaiki bus di rute Jakarta-Semarang.

Harga tiketnya Rp 250 ribu dengan fasilitas sekali servis makan gratis. Oiya, harga tersebut kami dapat di saat libur Lebaran. Namun saat normal, ongkosnya hanya Rp 220 ribu saja.

Seat 2-2 dengan jarak yang cukup lega

Perjalanan dimulai dari agen PO Gunung Harta di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Kami mendapat jatah bus Seri F dengan kelas eksekutif.

Bus tersebut bersasis Mercedes-Benz OH 1626 dengan body Jetbus 2+ keluaran awal dengan kaca depan masih single glass. Menarik di mana saat ini Gunung Harta kerap mengandalkan armada terbaru dengan bodi Jetbus 3+.

Efek yang didapat penumpang lebih ke arah luasnya pandangan ke depan. Tidak tertutup sekat 'topi' seperti varian Jetbus 2+ SHD atau Jetbus 3+.

RM Singgalang Jaya, Cikamurang, service makan gratis

Meski berstatus senior, tapi bus yang kami tumpangi terbilang nyaman. Ini karena suspensi udara bawaan sasis OH 1626 serta jarak antarkursi yang lega.

Bus berjalan dari agen Gunung Harta Pasar Rebo pukul 13.25. Di awal perjalanan, kami mendapat snack gratis.

Sempat beberapa kali menjemput penumpang akhirnya melaju di Tol Trans Jawa. Bus mampir di agen Jati Asih, Terminal Pulo Gebang dan terakhir di Pool Bulak Kapal, Bekasi Timur.

Pukul 17.14 bus keluar tol untuk istirahat makan di RM Singgalang Jaya, Cikamurang. Di sini, penumpang bisa menukarkan tiketnya dengan seporsi makanan. Waktu istirahat di rumah makan hanya 45 menit, lalu bus kembali memasuki tol.

Pukul 21.00, bus keluar di gerbang tol Weleri. Kemudian mampir untuk mengecek manifest penumpang di RM Sari Rasa, Kendal lalu kembali ke tol.

Pandangan luas

Lantas, 30 menit kemudian, bus berkode GHTS 041 ini kemudian keluar tol Krapyak di Semarang untuk menurunkan penumpang, termasuk kami. Perjalanan pun berakhir.

Kesimpulannya, meski bukan armada baru, namun bus ini tetaplah nyaman dan tanpa kendala di jalan. Beragam fasilitas seperti snack dan air mineral juga disediakan.

Meski begitu, jangan harapkan waktu tempuh yang singkat layaknya armada bus-bus Muria yang terkenal kencang. Karena bus ini tidak mengutamakan kecepatan, sehingga lebih cocok bagi penumpang yang ingin santai dan menikmati perjalanan.