Pameran Bus Klasik dan Unik Akan Digelar di Kemayoran Akhir Maret Ini

Pameran Bus Klasik dan Unik Akan Digelar di Kemayoran Akhir Maret Ini
Total ada 10 unit bus klasik dari berbagai merk mesin dan sasis, karoseri dan tahun pembuatan yang akan dipamerkan di ajang ini.
 

Pameran bus klasik dan unik pertama di Indonesia (Indonesia Classic and Unique Bus/Incubus) siap digelar akhir bulan Maret ini, tepatnya 29 Maret sampai 1 April 2017 di arena Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta.

Total ada 10 unit bus klasik dari berbagai merk mesin dan sasis, karoseri dan tahun pembuatan yang akan dipamerkan di ajang ini.

Menurut A.M.Fikri, Project Coordinator InCUBUS2017, bus-bus yang akan dipamerkan merupakan bus-bus tua buatan tahun 1960-an hingga 1990-an.

"Sampai pekan ini sudah 10 unit bus yang mengkonfirmasi kehadirannya," kata AM Fikri. Bus-bus tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

istimewa

Fikri mengaku berterima kasih kepada para pemilik bus yang berkenan meminjamkan bus kesayangannya untuk dipamerkan di InCUBUS 2017 ini.

"Sejauh ini sedikitnya ada 13 unit bus yang ada di daftar kami dan 10 unit lainnya sudah mengkonfirmasi kehadirannya,” ujar Fikri.

Fikri menjelaskan, penyelenggara InCUBUS berupaya menghadirkan sejarah transportasi bus dalam sebuah pameran.

Bus-bus yang akan hadir di Hall B JIEXPO Kemayoran, Jakarta, 29 Maret – 1 April nanti memiliki keunikan masing-masing yang mewakili jamannya. Berdasarkan literatur sejarah yang ada, setiap dekade memiliki ciri khas masing-masing.  Ciri khas itu juga mewakili perkembangan teknologi dan masyarakat di Indonesia.
 
Di tahun 1930-an misalnya, bus-bus yang ada di dunia masih mengadopsi bentuk kendaraan komersial truk, dengan ciri khas mesin di depan yang kerap disebut moncong oleh masyarakat.

Bus bodi terbuat dari kayu dan hidungnya masih asli dari pabrikannya, berbahan besi. Model bus seperti ini bergeser dengan bentuk yang lebih modern di tahun 1960-an dengan kehadiran bus bermesin belakang. 

Di Indonesia bus bermesin belakang datang dari Eropa dan Asia. Dari hasil inventarisir InCUBUS ada dua unit bus tahun 1960-an bermesin belakang yang masih tersisa Pulau Jawa.

“Salah satu unitnya akan kami pamerkan. Pemiliknya pak Judi Setiawan Hambali sangat antusias untuk memamerkan busnya,” ujar Fikri.