Pelarangan Mudik Bikin Perusahaan Bus Makin Sekarat

Pelarangan Mudik Bikin Perusahaan Bus Makin Sekarat
Dengan diumumkannya pelarangan mudik secara nasional menurutnya sangat berdampak psikologis terhadap insan transportasi.
 

Salah satu pihak yang terpukul dari kebijakan pemerintah mengenai pelarangan mudik Lebaran 2021 adalah para pengusaha angkutan antarkota, khususnya bus. Selain kondisi yang saat ini tengah terpuruk, makin sulit untuk pulih akibat pengumuman tersebut.

Hal ini yang dianggap berpengaruh besar pada psikologis para pengusaha bus. Seperti dikatakan Kurnia Lesani Adnan, Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) saat kami hubungi Jumat (26/3).

"Menurut saya masih terlalu dini semua ini dihembuskan. Tanggal 16 lalu Pak Menhub (Budi Karya Sumadi) sudah menegaskan tidak ada larangan mudik. Nah sekarang menteri yang lain bilang dilarang mudik. Apakah antar kementerian ini tidak berkoordinasi sebelum mengeluarkan statement?" keluhnya.

Dengan diumumkannya pelarangan mudik secara nasional menurutnya sangat berdampak psikologis terhadap insan transportasi. Ini yang khususnya harus pemerintah pertimbangkan.

"Kita tidak bijak membahas kerugaian secara angka. Jelas kalau kami tidak beroperasi berarti (pemasukan) nol. Saat ini kami masih jauh dari pulih apalagi kalau keputusan ini diteruskan, ya sudah tahulah apa yang akan kami alami tanpa saya harus jelaskan," kata pemilik PO Siliwangi Antar Nusa (SAN) itu.

Pria yang biasa disapa Sani ini menambahkan jika sebenarnya pemerintah malah harusnya mengimbau masyarakat naik kendaraan umum. Ini karena kondisi penumpang bisa dipantau dengan melakukan test genose di terminal-terminal.  "Kendaraan pribadi yang malah tidak bisa terdeteksi lebih rentan," katanya.