Seperti Ini Detail Bus 'Legendaris' PO Gunung Harta, Masih Berkaca Tunggal

Seperti Ini Detail Bus 'Legendaris' PO Gunung Harta, Masih Berkaca Tunggal
Masih ada beberapa armada Gunung Harta yang terbilang lawas dengan sasis non-premium, yang bahkan belum double glass.
 

Perusahaan otobus (PO) Gunung Harta dikenal dengan armadanya yang berumur muda dan memakai sasis-sasis premium. Namun masih ada beberapa armada yang terbilang lawas dengan sasis non-premium, yang bahkan belum double glass.

Salah satunya bus berkode GHTS 041 yang melayani rute perjalanan Jakarta-Ponorogo (Seri F). Kami berkesempatan menjajalnya pekan lalu.

Alih-alih memakai sasis premium seperti Mercedes-Benz (MB) OC500RF 2542 serta O500R 1836 atau Scania K410IB, bus ini masih memakai MB OH 1626 versi lawas.

Pandangan tak terhalang

Dari sisi eksterior, bus ini mengandalkan bodi Jetbus 2 HD generasi awal dari Adi Putro. Bodi ini pertama kali dikenalkan tahun 2014 silam. Versi ini masih memakai kaca depan model tunggal, tanpa topi seperti Jetbus 2+ yang sudah double glass.

Selain itu dari samping, tak terlihat adanya 'selendang' ala karoseri Setra yang jadi ciri khas Jetbus 2+. Sebagai gantinya, masih terdapat pilar B besar.

Dasbor dan setir yang legendaris

Pilar tersebut merupakan 'bawaan' dari bodi-bodi Adi Putro sebelumnya seperti Jetbus pertama dan Royal CoachE yang sering disebut dengan julukan Marcopolo.

Masuk ke dalam, setir palang dua yang dimiliki oleh keluarga Mercy OH series generasi awal langsung terlihat. Lalu ada desain dashboard yang membulat.

Untuk penumpang, jok Alldila berlapis kulit sintetis dengan leg rest terbilang nyaman. Apalagi jarak antar jok terbilang lega untuk total 32 penumpang. Di belakang, terdapat toilet dan tempat tidur supir pengganti.

Bagasi atasnya sudah memakai penutup, tapi sama seperti bus saat itu, belum ada fasilitas USB charger di tiap jok seperti saat ini. Kenyamanan penumpang juga difasilitasi oleh suspensi udara bawaan OH 1626 yang empuk. Sehingga tak sulit untuk terlelap di perjalanan.