Tak Ada Alasan Tolak Bus Kota Tenaga Listrik

Tak Ada Alasan Tolak Bus Kota Tenaga Listrik
Bus kota berbahan bakar fosil salah satu penyumbang emisi di kota besar saat ini
 

Animo untuk menekan emisi dari kendaraan bermotor ikut juga melibatkan angkutan massal seperti bus kota. Ya, banyak kota di dunia, termasuk Jakarta, sudah mencanangkan untuk memakai bus kota bertenaga listrik. Saat ini telah beroperasi 30 unit bus kota yang tergabung dalam Transjakarta, ini merupakan bagian dari rencana pengadaan 100 unit bus kota bertenaga listrik.

Bukan hanya itu, semua armada bus Transjakarta yang saat ini masih bermesin fosil sudah dimasukkan dalam rencana konversi ke pembangkit tenaga bertenaga listrik. Jumlah tidak sedikit, diperkirakan sekitar 3.000 unit.

Kota-kota lain di dunia juga ‘bersemangat’ untuk intensif memakai bus kota bertenaga listrik. Yang paling aktual adalah kota Doha di Qatar yang sudah mengoperasikan 741 bus kota tenaga listrik dengan produk asal Tiongkok, Yutong.

Seluruh armada Yutong itu mulai beroperasi saat digelar ajang Piala Dunia 2022, untuk mengantarkan tim berpindah lapang pertandingan maupun para penton penonton. Nanti setelah perhelatan akbar itu selesai, setiap unit bus listrik akan jadi armada bus  kota regular di beberapa kota di Qatar.

Dari satu riset yang dilakukan oleh Grandviewresearch menyebutkan bahwa tren pertumbuhan bus bertenaga listrik secara global nyata positif. Selama tahun 2021, saat pandemi masih berkecamuk tercatat nilai transaksi pembangunan bus listrik sebesar 40,1 miliar dolar AS. Angka ini diperkirakan akan tumbuh di kisaran 13,5 persen dari tahun 2022 menuju 2030.

Pemicu dari naiknya animo terhadap bus bertenaga listrik ada beberapa hal. Seperti meningkatnya secara drastic kepedulian soal lingkungan hidup, semakin banyak pemerintahan di dunia yang bikin regulasi ketat soal emisi gas buang, sampai rencana banyak negara yang berniat mencapai emisi di angka nol.

Alhasil, semakin banyak kota besar di dunia yang menoperasikan bus kota yang ramah lingkungan. Kota Sao Paulo di Brazil pada awal tahun ini telah memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan masa operasional 13 ribuan unit bus kota bermesin diesel. Kota Bogota di Kolombia juga telah mencanangkan tidak lagi mengurusi soal bus mesin konvensional sebagai bus kota.

Kota Sao Paulo sudah pastikan tidak melanjutkan operasional bus kota berbahan bakar fosil

Kota Bologna, Italia, sampai sekarang sudah punya 127 unit bus berbahan bakar hydrogen. Ini hasil investasi 90 juta Euro. Ada 34 unit lagi tambahan sampai tahun 2024.  Sementara itu kota Jenewa, Swiss, juga sudah pesan 119 unit bus kota tenaga listrik sebagai bagian program elektrifikasi bus kota samapi tahun 2030.

Kota Bologna di Italia, memilih pakai bus hidrogen dibandingkan listrik