Mitsubishi L300 (1) 'Dinosaurus' Legenda Angkutan Orang Dan Barang

Mitsubishi L300 (1) 'Dinosaurus' Legenda Angkutan Orang Dan Barang
Membawa teknologi lawas, pikap 'Dinosaurus' ini masih mempertahankan wujud aslinya. Namun konsumen tetap setia menggunakannya, bahkan hingga menjelang usia 40 tahun.
 

Tak lama lagi, di tahun 2021, Mitsubishi Colt L300 akan memasuki usia 40 tahun. Boleh dibilang, pikap serbakotak ini menjadi kendaraan komersial ringan dengan usia produksi terlama di Indonesia.

Berdasarkan beberapa cerita yang beredar, awal kehadiran Cabin On Engine (COE) yang juga dikenal sebagai Delica generasi II  itu, sempat diragukan tentang kemampuannya, di tahun 1981. Tak banyak perubahan yang ditawarkan, kecuali desain bodi lebih mengkotak dan tetap mempertahankan tuas transmisi pada batang kemudi (column gear stick) yang seolah diwariskan dari pendahulunya. Ya, memang L300 menjadi penerus dari Colt T120 yang sohor ketika itu. Menjadi pewaris raja jalanan dan angkutan ringan yang populer bukan perkara yang mudah tentunya.

Datang dengan bodi lebih besar, tetapi mengusung mesin dengan tenaga lebih kecil, itu yang menjadi 'permasalahan' di pangsa pasar yang akan diambilnya. Di atas kertas, mesin 4G41 Neptune besutan T120 ‘eng ing eng’ dengan isi silinder 1.378 cc mampu menyodok tenaga 86 dk dan torsi 115 Nm. Di bandingkan dengan tipe mesin bensin  4G33 Saturn 1.440 cc bawaan ‘El Sapek’ hanya mampu menghasilkan daya 68 dk dan torsi 120 Nm.

Saat itu Mitsubishi tidak menyertakan pilihan mesin lain, yang membuatnya tak berdaya ketika dibandingkan dengan pendahulunya, apalagi bertempur melawan Toyota HiAce yang menjanjikan mesin bensin yang lebih kuat dan juga punya pilihan mesin diesel.

Kabin senyap jadi andalan

Generasi awal L300 dengan lampu bulat ini melenggang tanpa polesan penyegaran selama tiga tahun. Di tahun 1984, hadir dengan 'penyegaran' lewat beberapa ubahan signifikan. Selain facelift berupa desain lampu kotak, diikuti peningkatan mesin bensin dengan Saturn 4G32 1.600 cc. Mesin baru ini hanya mampu mengerek daya 74 dk dan torsi 127 Nm, memang masih lebih kecil tenaganya dari T120, tapi memberikan torsi yang lebih besar.

Selain itu varian mesin diesel dikenalkan. Warna abu-abu kehijauan jadi cirinya pikap bermesin 4D55, 2.300 cc ini. Dari sisi tenaga hanya mampu sodorkan daya 67 dk saja namun dalam hal torsi lumayan besar di torehan 137 Nm. Versi diesel cukup sohor dengan keiritan bahan bakarnya dan berjaya di dunia angkutan barang. Sedangkan versi bensinnya meraja untuk dijadikan angkutan penumpang. Langkah Tiga Berlian ini membuat posisi tawar L300 lebih tinggi di segmennya. Toyota HiAce merasakan efeknya, terkapar dan keluar gelanggang pada 1985.

Baca kelanjutannya di Mitsubishi L300 (2) Merajai Pasar Dengan Mesin Diesel

L300 lawas masih digunakan hingga saat ini