Suzuki Carry, Legenda Hidup Sejak 1961

Suzuki Carry, Legenda Hidup Sejak 1961
Dirakit pertama kali di Indonesia tahun 1976
 

Siapa yang tidak pernah dengar Suzuki Carry, satu ‘legenda hidup’ yang nyaris tak sulit juga menemukannya di jalanan di seluruh Indonesia. Ternyata usia edarnya, meski di banyak negara muncul dengan berbagai versi ataupun model, sudah 61 tahun.

Nama Carry muncul perdana di tahun 1961, awalnya belum ada nama Suzuki di depan nama Carry namun justru bernama Suzulight Carry. Ini untuk menyesuiakan dengan kebijakan di pasar Jepang yang kala itu sedang gencar dengan program “Jidosa” alias mobil ringan.

Carry yang tepatnya lahir pada bulan Oktober tahun 1961 dikenal juga dengan seri FB. Sebuah truk pikap dengan mesin di bawah jok depan, desain ini dikenal sebagai "semi cabover". Awalnya bermesin dua langkah dengan kapasitas 359 cc berpendingin udara yang diklaim bisa hasilkan tenaga puncak 21 daya kuda. Kecepatan puncaknya ‘hanya’ 76 km/jam.

Format mesin tiga silinder ini tetap digunakan hingga periode produksi akhir 1987 pada Suzuki Jimny seri LJ50. Sementara itu, suspensi seri FB berpegas daun untuk roda depan dan belakang.

Setelah nama Suzulight berakhir pada Carry generasi kedua (1965-1969), nama Suzuki Carry mulai dipakai hingga kini sejak versi ketiga yang punya masa edar antara tahun 1966-1969. Dan pada tahun 1969, Suzuki Carry seri L40 mengalami perubahan yang siginifikan pada penampilannya. Karena sentuhan rumah desain otomotif asal Italia, Giugiaro diperkenalkan.

Pada bulan November tahun yang sama, versi van dengan dua pintu samping terbuka dan pintu belakang yang bisa dibuka lebar. Karakter baru yang sangat simetris antara tampilan di bagian depan dan belakang. Meski dalam hal fungsional yang sangat diidamkan konsumen, terutama di Jepang, jadi sedikit kendati dimensinya tak banyak berubah. 

Carry generasi ke-4 ini, diperkirakan ini awal masuknya mobil ini ke Indonesia, mendapatkan mesin baru berdaya 25 PS. Dilengkapi fitur baru atas sistem pelumasan ke silinder secara injeksi otomatis. Bobot versi pikap 350 kilogram, untuk versi van seberat 300 kilogram.

Kehadiran Suzuki Carry dengan nama ST20 untuk pemasaran di Indonesia secara besar-besaran baru pada generasi ke-6. Secara resmi seri yang ini di Jepang punya ‘nickname’ Carry 55, kode sasisnya ST10, masih bermesin dua langkah dengan tiga silinder berkapasitas 539 cc. Bersama Suzuki Fronte (kode mesin LC20), mobil ini dirakit secara utuh di Indonesia pada tahun 1976. Pada tahun berikutnya muncul model yang lebih besar dengan kode sasis ST20.

Suzuki ‘Truntung’ dirakit di Indonesia selama periode 1977-1983, mesinnya bertenaga 33 PS (4.500 rpm) dan torsi puncak 52 Nm (3.000 rpm). Padahal Carry versi ST80, yang kemudian dikenal sebagai ‘Carry Batman’ sudah muncul di Jepang dengan mesin empat langkah 797 cc berdaya puncak 37 daya kuda.

Nama resminya Suzuki Carry ST10, ST20, dan ST80 yang di Indonesia berjuluk 'Truntung'

Tonggak melegendanya Carry di Indonesia saat generasi ke-7 dirakit dalam skala industri yang masif pada tahun 1983. Waktu itu kode sasisnya adalah ST100 dengan mesin seri F10A kapasitas 970 cc, tenaga puncaknya 50 PS (37 kW). Dan karena pembuatan bodi masih banyak diserahkan ke pihak perusahaan karoseri maka ada penyesuaian dimensi untuk pasar Indonesia.

Overhang jadi lebih panjang dan jarak sumbu roda yang diperpanjang 10 cm atau 3,9 inci dimana itu sama dengan 20 cm (7,9 inci) lebih panjang dari Carry yang negara lain pada umumnya. Oleh karena itu, umumnya Carry yang dijual di Indonesia jok penumpangnya ada tiga baris. Ada penambahan fitur di perjalan awaktu era generasi tujuh ini seperti transmisi lima kecepatan, serta takometer, dan pada tahun 1995 ada fitur power steering.

Suzuki Carry yang dijual di Indonesia umumnya berdimensi lebih panjang

Hingga kini, Suzuki Carry sudah memasuki model generasi ke-11 yang basis produksinya di Bekasi, Jawa Barat. Tampilan terakhir Carry didesain oleh Yoshitake Ishii dengan kode sasis DC61T (pikap), serta menggendong mesin seri K15B-C (1.462 cc).

Generasi ke-11 basis produksinya di Tambun, Bekasi, Jawa Barat