Terbukti Jadi Pilihan Masyarakat Indonesia, Pikap Carry Kuasai 56,8 Persen Pangsa Pasar

Terbukti Jadi Pilihan Masyarakat Indonesia, Pikap Carry Kuasai 56,8 Persen Pangsa Pasar
Pikap Suzuki Carry menjadi tulang punggung penjualan Suzuki di bisnis kendaraan roda empat sepanjang tahun 2019 lalu. Melebihi angka penjualan di kelas MPV mereka, Suzuki Ertiga
 

Pikap Suzuki Carry menjadi tulang punggung penjualan Suzuki di bisnis kendaraan roda empat sepanjang tahun 2019 lalu.
Data resmi yang dipublikasikan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), agen pemegang merk (APM) Suzuki di Indonesia, selama Januari sampai Desember 2019, Suzuki mencatatkan penjualan retail sales kendaraan roda empat (4W) sebanyak 102.865 unit. 

Di tengah penurunan performa industri otomotif secara nasional sekitar 11 persen, PT SIS berhasil mempertahankan posisinya sebagai market leader di segmen kendaraan niaga ringan. Suzuki Carry pikap mendominasi penjualan di segmen low pick-up dengan capaian pangsa pasar sebesar 56,8 persen.

"Kontribusi terbesar penjualan Suzuki di tahun 2019 ini berasal dari produk dalam negeri, yaitu New Carry sebanyak 54.943 unit pada posisi pertama dan All New Ertiga yang mencapai 26.377 unit di posisi kedua," ungkap Seiji Itayama, President Director PT SIS, Selasa (4/2/2020).

Di segmen low pick up, New Carry berkompetisi dengan Daihatsu Gran Max yang dipasarkan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan Tata Super Ace yang diniagakan di Indonesia melalui PT Tata Motors Distribusi Indonesia. Begitu pula PT Sokonindo Automobile Indonesia, bermain di segmen ini dengan memasarkan Super Cab dengan mengandalkan dua varian mesin, yaitu versi bensin dan diesel.

Itayama menjelaskan, penjualan produk lokal Suzuki berkontribusi sebesar 87,1 persen terhadap angka penjualan Suzuki secara nasional. Ia menyatakan terima kasihnya atas kepercayaan pelanggan selama tahun 2019 terhadap mobil Suzuki. "Pencapaian angka penjualan ini membuktikan bahwa Suzuki masih menjadi mobil pilihan yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan di Indonesia,” ujar Seiji Itayama.