Ngopi Berjalan Jadi Solusi Bangkitkan Pariwisata Indonesia

Ngopi Berjalan Jadi Solusi Bangkitkan Pariwisata Indonesia
Inovasi dunia wisata yang tengah marak kali ini, dengan mengajak wisatawan berkeliling kota dengan bus, sembari menikmati kopi atau makan.
 

Sekitar tiga bulan industri pariwisata Indonesia terpukul karena virus corona. Sekarang, setelah pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) transisi, industri wisata kembali mencoba bangkit dan berinovasi.

Inovasi dunia wisata yang tengah marak kali ini adalah mengajak wisatawan untuk berkeliling kota dengan bus, sembari menikmati kopi atau makan. Trend ini diterapkan beberapa perusahaan otobus (PO) pariwisata hingga restoran yang bekerja sama dengan PO bus.

Di antaranya, seperti yang kami kabarkan sebelumnya mengenai layanan berjuluk Transbuck Bus Cafe dari PO Mata Trans. Layanan tersebut melayani wisatawan yang ingin berkeliling Solo sembari ngopi.

Selanjutnya dari Jogjakarta terdapat program serupa bertajuk Coffee on The Bus. Penumpang akan diajak berkeliling Jogjakarta dengan rute Kotabaru - Tugu - Kiai Mojo - Bugisan - Kotagede - JEC - Janti - Jalan Solo - dan kembali di Kotabaru. Coffee on The Bus mengandalkan armada bus Scania dari PO Rejeki Transport.  

Dari Malang, ada PO Juragan 99 yang menawarkan layanan berjuluk Ngopi Sultan. Konsepnya benar-benar layaknya cafe. Ini karena selain dapat makan dan minum, selama perjalanan keliling Malang, penumpang juga dihibur live music dan karaoke.

Tak ketinggalan, wisatawan yang ingin berkeliling kota Purwokerto, Jawa Tengah sambil makan dan minum dapat mengikuti layanan Matas Bus (Makan di Atas Bus) dari restoran Niki Eco. Penumpang dapat memulai perjalanan dari restoran Niki Eco di Jl Sutoyo No.8, Sawangan-Purwokerto.

Dalam melakukan perjalanan tersebut, seluruh layanan tersebut sudah mengikuti standar kesehatan pencegahan corona. Seperti mengukur suhu penumpang, kru bermasker dan fasilitas hand sanitizer.