Penumpang Harus Cermat Memilih Bus Untuk Pariwisata

Penumpang Harus Cermat Memilih Bus Untuk Pariwisata
Calon penumpang harus jeli dalam melihat kondisi bus yang akan digunakan untuk berwisata.
 

Kabar tidak menyenangkan, kembali terdengar. Sebuah bus pariwisata Al-Mubarok, terbakar di Tol Malang, beruntung tak ada korban jiwa di kejadian tersebut.

Banyak spekulasi mengenai penyebab terbakarnya bus tersebut. Namun yang jelas, dikabarkan, api berasal dari bagian belakang bus.

Seperti diketahui, saat ini sudah cukup banyak bus yang menempatkan mesin di bagian belakang, tentunya jika dilihat sebagai potensi penyebab terbakar, di bagian tersebut salah satu yang memiliki potensi.

Apalagi, jika pemilik bus tidak melakukan perawatan dengan rutin, tentunya potensi timbulnya penyebab kebakaran akan semakin banyak. Seperti kabel terkelupas atau bagian yang mudah terjadi percikan api ada di ruang di bagian belakang itu.

Namun, sebagai penumpang, hendaknya memperhatikan hal-hal yang bakal memicu terjadinya kebakaran, seperti diungkapkan oleh Ahmad Wildan, Senior Investigator KNKT. Dilansir dari Bisnis.com, Ahmad Wildan mengatakan sebagai upaya meningkatkan aspek keselamatan dari adanya sistem kelistrikan yang terdapat di dalam bus.

Pemicu terjadinya kebakaran itu ada tiga yang disebut dengan segitiga api, di antaranya, adanya oksigen, benda mudah terbakar (flammable) dan pemantik atau sumber api.

"Jadi tugas bapak ibu kalau naik sebuah bus tidak perlu cari oksigen dan benda mudah terbakar karena itu sudah banyak. Tinggal identifikasi, cermati hal-hal apa saja yang bisa memantik atau menimbulkan sumber api di sebuah bus," katanya.

Dia menyebut sumber api pada sebuah bus bisa disebabkan dari tiga hal. Pertama perilaku manusia yang membuang rokok sembarangan, dari peristiwa alam seperti petir, dan dari instalasi kelistrikan atau korsleting listrik.

Sehubungan dengan korsleting listrik, kita harus memperhatikan adanya isolasi kabel yang terbuka, kabel yang digunakan tidak sesuai baik ukuran maupun jenisnya, penyambungan kabel yang kurang tepat sehingga terjadi kebocoran arus listrik, kabel atau peralatan listrik yang basah, beban arus berlebih hingga kabel yang terkena benda tajam.

"Kita harus waspadai kalau ada kabel yang terbuka. Ketika kabel dilewatkan ke sebuah lubang yang tajam maka dia akan tergesek dan terbuka. Nah ketika dia terbuka isolasinya, dia akan berisiko korsleting dan terbakar," jelas Wildan.

Tentunya, sebagai calon penumpang, kita tak perlu ragu untuk ikut memperhatikan kondisi bus yang akan digunakan. Jangan sampai niat berwisata malah jadi petaka.