Sasis Monokok Cukup Menawan, Tapi Rangka Tangga Masih Dibutuhkan

Sasis Monokok Cukup Menawan, Tapi Rangka Tangga Masih Dibutuhkan
Walau tak secanggih monokok, sasis tangga masih lebih sesuai untuk tugas berat. Proses pembuatan kendaraan pun berbiaya lebih rendah.
 

Pada umumnya kendaraan komersial menggunakan sasis tangga (body on frame) sebagai konstruksi dasarnya. Tetapi, beberapa kendaraan komersial ringan, kini sudah tidak lagi menggunakan sasis tangga 'murni', seperti Suzuki Carry maupun Daihatsu Gran Max, karena sebagian sasis di kabin penumpang, menggunakan semi-monokok.

Dalam perkembangannya saat ini, konstruksi monokok mulai digunakan pada beberapa pikap modern berukuran medium seperti Honda Ridgeline dan disusul oleh beberapa merk lainnya seperti Hyundai yang bersiap dengan pikap mewahnya, Santa Cruz, tahun depan.

Struktur monokok selalu menjadi hal yang seksi, karena menawarkan bobot yang lebih ringan yang erat hubungannya dengan efisiensi bahan bakar dan lebih aman lantaran memiliki crumple zone. Walau demikian, pabrikan mobil masih mempertahankan sasis tangga sebagai tulang punggung kendaraan untuk angkut berat.

Seperti dikutip dari carthrottle.com, alasan pabrikan mobil mempertahankan struktur sasis tangga, karena lebih sanggup 'disiksa' di medan berat atau off-road.

Sasis tangga menggunakan bahan besi tebal dan terkoneksi dalam wujud rangkaian struktur yang berdiri sendiri. Semua rangkaian sistem suspensi, mesin hingga transmisi ditanam pada sasis dan tidak menjadi satu dengan bodi. Antara sasis dan bodi terhubung melalui mounting yang juga berfungsi untuk menyerap getaran dan guncangan. Karena punya sasis dan bodi terpisah, maka jenis mobil sasis tangga lebih mudah diperbaiki dan dimodifikasi.

Honda Ridgeline dengan konstruksi monokok 

Sementara mobil monokok, konstruksinya menggunakan plat-plat tipis yang disatukan membentuk frame dan bodi kendaraan. Hasilnya cukup signifikan memangkas bobot dan akan lebih presisi dari segi pengendalian. Hanya saja tidak sekokoh sasis tangga dalam dalam melahap medan-medan berat ataupun off-road. Tentu akan kurang ideal pula jika dipakai menarik beban berat.

Hitungan di atas kertas, untuk menyamai kekuatan angkut dan tarik sasis tangga, mobil dengan sasis monokok butuh usaha lebih besar dan guyuran dana riset yang jauh lebih besar. Efeknya, harga jual semakin tinggi dan tak kompetitif tentunya.

Sasis tangga kuat dan harga jual ekonomis