Bisnis Perusahaan Otobus Semakin Menjanjikan?

Bisnis Perusahaan Otobus Semakin Menjanjikan?
Perputaran uangnya triliunan
 

Sekilas jika melihat kondisi di jalan tol ataupun di lokasi wisata, terlihat hilir mudik bus wisata berbagai ukuran yang terisi penuh. Terlepas dari masa paceklik selama periode pandemi, geliat wisata dan kegiatan komuter kembali menggeliat.

Jika menilik data dari laman korlantas.polri.go.id pada kuartal pertama 2023 (Februari) tercatat jumlah bus di Indonesia sebanyak 213.830 unit. Angka ini merupakan besaran kumulatif dari seluruh wilayah Nusantara seperti pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Papua, Maluku, dan juga termasuk wilayah Maluku Utara.

Data periode bulan Januari 2023 angkanya sebesar 212.742 unit.

Dari data tersebut, pulau Jawa masih menjadi pulau paling banyak menyumbang jumlah bus yaitu 1 109.056 unit alias 59 persen populasi bus secara nasional. Sementara pulau Sumatera menjadi pulau kedua untuk populasi bus terbanyak, 66.539 unit. Kemudian pulau Kalimantan dengan 13.591 unit.

Sementara itu, pulau Maluku dan Maluku Utara menjadi wilayah paling sedikit jumlah bus yaitu 641 unit.

Baca juga : Bus Mesin Depan VS Mesin Belakang

Perusahaan otobus di Kalimantan juga sudah ikut tren bus nyaman dan mewah

Sejurus dengan itu, bisnis perusahaan otobus berjadwal di Indonesia juga semakin menghangat. Hal ini jika menilik data dari Statista, sebuah lembaga riset asal Jerman, yang menyebutkan bahwa sampai tahun 2027, penumpang bus antar kota di Indonesia akan mencapai 17,66 juta. Pada periode ini pembelian tiket secara daring akan mendominasi sampai 41 persen dari pemasukan perusahaan otobus.

Baca juga : McKensey: Transportasi Massal Adalah Masa Depan

Meskipun populasi bus di tahun 2023 (Februari) hanya 0,13 persen dibandingkan populasi kendaraan pribadi yang sebanyak 153.434.830 unit namun di tahun ini, menurut data Statista, pemasukan segmen bus berjadwal diproyeksikan berada di angka 282,70 juta Dolar AS atau sekitar Rp 4 triliun.

Diproyeksikan juga bahwa sampai tahun 2027, seluruh perusahaan otobus akan berada di besaran pasar penumpang yang nilainya sampai 373,80 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,5 tirliun. Dan jumlah penumpang di tahun 2023 akan naik sampai 5,3 persen.

PO asal Sumatera sudah makin langka yang armadanya usia uzur