Melihat bus-bus ukuran besar yang banyak beredar di jalanan Indonesia sebenarnya sudah jarang melihat yang punya spesifikasi mesin di kompartemen depan. Umumnya pemilik bus sudah memilih yang spesifikasi posisi mesinnya di belakang.
Lalu bagaimana menelaah secara mudah, sekaligus memilih posisi mesin bus, berdasarkan kondisi teknisnya. Berikut tutorial dari National Bus Sales, situs penyedia jasa bus di Amerika Serikat. Namun sebelumya peru dicatat bahwa mesin bus sesungguhnya punya bobot yang berat, posisinya akan sangat berpengaruh pada cara mengemudikannya serta kemudahan atas aksesbilitas penumpang.
Bus Mesin Depan
Bagi pengemudi mereka dapat mendengarkan masalah pada mesin lebih cepat. Namun posisi roda depan akan berbagi dengan lokasi mesin, sangat berpotensi memperbesar radius putar. Hanya saja, kelemahan latennya, terkadang panas dari mesin memancar dari mesin ke dalam kabin. Selain itu, posisi setir akan lebih horisontal, bisa menyulitkan gerak tangan pengemudi dalam mengendalikan arah laju bus.
Mesin depan lebih cocok buat jarak pendek dan menengah?
Bus Mesin Belakang,
Aksebilitas bagi penumpang lebih baik, kabin akan lebih jauh lebih senyap dibandingkan mesin depan, secara dimensi akan lebih panjang, mesin yang lebih bertenaga, kaca depan akab lebih lebar membuat visibiltas pengemudi lebih baik. Sementara itu, karena posisi mesin di belakang maka akses saat melakukan perawatan maupun perbaikan akan lebih mudah.
Karena jarak sumbu roda yang lebih panjang akan membuat pengemudi bisa bermanuver ebih baik. Namun karena itu pula jarak sumbu roda jadi lebih panjang, punya potensi kurang lincah bermanuver.
Bus mesin belakang lebih nyaman buat penumpang tapi mudah oleng?