Mau Ke Puncak Bisa Segera Naik Bus Yang Terhubung Jaringan TransJakarta…

Mau Ke Puncak Bisa Segera Naik Bus Yang Terhubung Jaringan TransJakarta…
Bulan Februari akan mulai terhubung ke wilayah Sentul
 

Perluasan rute angkutan massal bus yang terhubung dengan jaringan Transjakarta hingga ke rute-rute pelosok wilayah penyangga Jakarta nampaknya akan semakin intensif di tahun 2024. Sebab Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menargetkan layanan bus dengan skema “Buy The Service” (BTS) dengan rute Cibinong, Kabupaten Bogor, ke Ciparigi, Kota Bogor dapat beroperasi pada Februari 2024.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPTJ Suharto menyebutkan wilayah Kabupaten Bogor segera beroperasi bulan Februari mendatang. Itu diutarakannya usai menandatangani nota kesepahaman bersama Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, di Cibinong, Bogor pekan ini (3/1).

Untuk tahap awal diroyeksikan bakal tersedia 15 unit bus yang akan melayani rute BTS tiap 10 menit ke rute Cibinong-Ciparigi. Lebih lanjut diterangkannya bahwa rute baru ini tidak akan menganggu moda angkutan massal lain yang di di area tersebut yaitu angkutan massal perkotaan di Kawasan Cibinong Raya dengan layanan BisKita yang selama ini beroperasi di Kota Bogor.

Setiap armada pada koridor pertama ini akan  melalui jalur Simpang Sirkuit Sentul-Jalan Tegar Beriman-Jalan Bojonggede. Sedangkan koridor kedua, dari Ciparigi hingga ke Cibinong via jalan Raya Bogor-Jakarta.

Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kegiatan Pembangunan Strategis (TP2S) Kabupaten Bogor, Yayat Supriatna menyebutkan, ada dua koridor yang sedang disiapkan Pemerintah Kabupaten Bogor guna mengintegrasikan angkutan massal perkotaan di Kawasan Cibinong Raya dengan layanan BisKita yang selama ini beroperasi di Kota Bogor.

Koridor pertama, yaitu Simpang Sirkuit Sentul-Jalan Tegar Beriman-Jalan Bojonggede. Sedangkan koridor kedua, dari Ciparigi hingga ke Cibinong melalui Jalan Raya Bogor-Jakarta. "Ini menyinergikan pelayanan di dua kawasan besar yaitu perkotaan Cibinong Raya dengan Kota Bogor," kata Yayat.

Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto, mendukung rencana perluasan layanan bus dengan skema BTS di wilayahnya. Bahkan ia berharap banyak kalau ada perluasan hingga ke Kawasan Wisata Puncak yang juga masuk wilayah Kabupaten Bogor.

Rudy juga menjelaskan bahwa pembangunan moda transportasi massal yang terintegrasi di Kabupaten Bogor sudah tidak bisa ditunda lagi. Bahkan ia menambahkan perlunya juga komposisi moda transportasinya juga termasuk Light Rail Transit atau LRT. Ia berharap LRT rute Cawang bisa beroperasi sampai dengan Ciawi dan Kota Bogor.



"Dengan demikian pengunjung dari Jakarta menuju puncak bisa transit di Ciawi dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan bus BTS ke jalur wisata Puncak," kata Rudy (4/1).

Tentu saja intengrasi tersebut bisa mengurangi potensi kemacetan di seluruh wilayah Bogor yang masih jadi salah satu tujuan wisata utama warga di wilayah Jabodetabek.

Konsep BTS ini sendiri bisa jadi pilihan untuk mempercepat pembangun jaringan transportasi massal di sebuah daerah. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membeli layanan angkutan massal ke operator (menyubsidi 100 persen biaya operasional kendaraan) dengan mekanisme lelang berdasarkan standar pelayanan minimum (SPM) yang memenuhi aspek kenyamanan, keselamatan, keterjangkauan, kesetaraan, dan memenuhi aspek kesehatan.

Selama tahun 2023, anggaran negara yang telah digelontorkan untuk program BTS ini mencapai Rp 625,7 miliar. Sejumlah daerah yang telah menerapkan skem BTS ini antara lain Yogyakarta, Denpasar, Medan, Palembang, Bandung, Surabaya, Banyumas, dan Tangerang.  

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Masyarakat Bekasi, Rute Royaltrans Ini Kembali Dibuka

Baca juga: Mencoba Bus BTS Di Bandung, Gratis Namun Tepat Waktu