Selama Nataru, 820 PO Dan 4.230 Unit Bus Masuk DKI Jakarta

Selama Nataru, 820 PO Dan 4.230 Unit Bus Masuk DKI Jakarta
Tidak ada pembatasan penumpang bus
 

Pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta (Dishub) termasuk instansi yang sangat disibukkan selama musim libur Nataru tahun ini.  Dishub DKI Jakarta juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan pihak pemangku kepentingan terkait dalam mempersiapkan angkutan di momen libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Salah satunya lewat, inspeksi keselamatan terhadap kendaraan umum (ramp check) juga dilakukan terhadap lebih dari 4.000 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) demi memastikan keselamatan selama di perjalanan.

“Prinsipnya kita sudah siap, sudah melakukan koordinasi dengan rekan-rekan Kemenhub dan Jakarta. Dari total 820 PO yang masuk Jakarta, semua kita lakukan ‘ramp check’ bus, lebih kurang 4.230 bus semuanya itu siap,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo, seperti dilansir kantor berita Antara (14/12).

Dishub DKI Jakarta juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana di empat terminal utama bus AKAP. Yakni di Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres dan Tanjung Priok. Sedangkan untuk terminal bantuan terdapat di Lebak Bulus, Grogol dan Muara Angke.

Tidak lupa Syafrin juga mengimbau kepada perusahaan otobus (PO) agar tidak memainkan harga tiket. Tarif setiap armada harus sesuai dengan batas yang telah ditentukan, tidak boleh melebihi batas atas dan bawah.

Sejurus dengan itu, telah dilakukan juga Survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang telah mencatat sebanyak 107 juta masyarakat akan melakukan perjalanan berupa wisata dan mudik selama momentum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

“Yang akan mudik itu 107 juta atau 39 persen (masyarakat) atau lebih tinggi dari tahun yang lalu lebih tinggi 43 persen jadi ini cukup challenging juga,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Pembukaan Posko Pusat Angkutan Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta (19/12).

Lebih lanjut, hasil survei juga mendata bahwa sebanyak 13 persen masyarakat akan memilih mudik dan berwisata menggunakan kereta api. Lalu 11 persen menggunakan pesawat, 10 persen menggunakan bus, penyeberangan 6 persen dan kapal laut 3 persen.

Baca juga: Dunia Bus Sumatera Semakin Menggeliat

Baca juga: Setiap PO Butuh Spesifikasi Bus Yang Berbeda