Begini Cara Desain Bus Double Decker

Begini Cara Desain Bus Double Decker
Proporsi jangan sampai hilang
 

Di perhelatan GIIAS 2023 di hall kendaraan komersial, khusunya pada area bus, ada kuartet bus double decker yang haram terabaikan begitu saja. Bisa disebut jika sebuah perusahaan karoseri sudah mampu membangun bus double decker maka kemampuan sektor rekayasa engineering maupun sektor manufakturnya sudah tidak usah diragukan.

Berdasarkan regulasi yang berlaku di Indonesia, sebuah bus double decker ketinggiannya tidak boleh lebih dari 4,2 meter, kemudian panjangnya juga tidak bisa lebih dari angka 13,5 meter, dan angka 2,5 meter harus dipatuhi.

Jika satu unit akan diposisikan sebagai unit bus kelas regular eksekutif Non-Ekonomi dengan formasi kursi 2-2 maka bisa langsung mengangkut sampai di atas 40 penumpang sekali jalannya. Namun karena  biaya pembuatan bus double decker juga termasuk paling tinggi maka opsi menggabungkan dua kelas ‘luxury’ dalam satu unit jadi jamak dilakukan sejumlah perusahaan otobus.

Pada dekade ’80-an sebenarnya bus double decker atau bus tingkat sudah masuk Indonesia. Waktu itu masih dipakai untuk rute bus kota saja, seperti yang pernah ada di kota Jakarta maupun Surabaya. Bus dengan spesifikasi CBU bermerek Volvo dan Leyland merupakan dua nama yang produknya jadi pilihan untuk bus tingkat.

Secara teknis ada beberapa hal yang bisa jadi nilai pemikat dari bus tingkat ini. Sebut saja; saat dioperasionalkan akan menghemat pemakaian jalan karena daya tampungnya yang maksimal serta bagi penumpang pada dek atas bisa mendapatkan pemandangan yang lebih leluasa.  

 Rata-rata karoseri dalam membangun bodi eksterior lengkap model double decker butuh biaya Rp 900 jutaan 

Hal lain yang biasanya jadi perhatian operator bus maupun pengemudinya, laju maupun manuver bus tidak sefleksibel bud dek tunggal. Sehingga medan jalan berliku jadi kurang tepat buat dilintasi bus tingkat ini. Dan tentu saja kecepatan yang terkendali menjadi perhatian para pengemudi agar penumpang di dek atas tidak terganggu kenyamanannya.

“Sebenarnya untuk mendesain bus double decker hampir sama (dengan bus single deck). Hanya saja karena ukuran proporsi lebih tinggi maka harus benar-benar didesain lebih menarik,” buka Kusririn, R&D Manager Laksana (18/8).

Sejurus kemudian dijelaskan lagi, karena bidang bodinya yang jadi lebih besar, soal tarikan garis bodi yang terkesan ‘compact’ jadi tantangan tersendiri juga. “Bagian view depan, view samping, dan view belakang (harus) benar bener harus lebih ‘terkombinasi’ garis desainnya tanpa meninggalkan ciri khas dari Desain SR3,” jabar Kusririn lagi.

“Pengaturan proporsi dan detail  bisa mendukung karakter dari sebuah bus DD (double decker) ataupun non DD, semua punya ciri khas tersendiri yang mengakomodasi (nuansa) kemewahan secara keseluruhan,” tuntas pria yang juga disebut sebagai salah satu "Bapak SR" ini.

Satu unit toilet rata-rata dihargai Rp 20 jutaan

 

Mengingat bus double decker merupakan “top of the line” dari sebuah perusahaan karoseri maka komponen yang diadopsi juga ikut menyesuaikan. Misalnya untuk pembiayaan pembelian sasis, harga yang harus ditebus mulai Rp1,6 miliar sampai Rp2 miliar tergantung merek dan variannya. Sementara untuk bodi sendiri, menurut Indraningsih selaku GM Sales Laksana, ada di kisaran harga Rp 900 jutaan

Berbekal dari harga bodi itu, untuk bisa menjadi satu unit bus utuh masih harus ditambah harga untuk pengadaan jok, maupun AC, termasuk ragam detail lain. “Secara umum biaya untuk menyediakan toilet saja sekitar Rp 20 juta,” ujar Nugroho Eko S., penggawang marketing dari karoseri Tentrem.

Disebutkannya lagi, harga jok untuk kelas “super luxury” bisa mencapai Rp 6 jutan per unitnya,”Tinggal dikali berapa jumlah kebutuhannya untuk satu unit bus.”

Kabin pada dek atas jika dibuat untuk kelas "luxury" umumnya bisa menampung 14 penumpang

Untuk jok ataupun pendinginan udara kabin umumnya merupakan pesanan terpisah dari operator bus. Nantinya saat pemasangan akan dilakukan oleh pihak karoseri.

Baik pihak Tentrem maupun Laksana menyebutkan bahwa satu unit bus double decker bisa mencapai harga Rp 4 miliar. “Setiap perusahaan otobus biasanya memiliki permintaan khusus yang membuat satu unit bus termasuk double decker punya rentang harga hingga jadi bus utuh yang tidak seragam,” pungkas Nugroho.  

Jika satu unit bus double decker dibuat untuk kelas "eksekutif" bisa dinaiki sampai 40-50 penumpang

 

Baca juga : Desain Bus GIIAS 2023: Detail Dan Warna Jadi Kunciannya

Baca juga : Adiputro dan Laksana Balapan Bus Setrum