Genesia, Salah Satu Pelopor Desain Bodi High Deck

Genesia, Salah Satu Pelopor Desain Bodi High Deck
Terobosan revolusioner yang menambah daya angkut bus
 

Jika mengacu pada penamaan bodi tinggi kreasi karoseri di Indonesia yang menyangkut kata “deck” maka evolusinya akan banyak mengacu pada penamaan desain “high deck”. Barisan perusahaan karoseri juga akhirnya bisa menamakan kreasi mereka dengan nama yang berbeda namun secara basis serupa.

Nah, ada satu nama yang patut diduga menjadi awal dari penamaan “high deck”, kemudian lebih sering disingkat jadi HD. Muncul di awal tahun 2000-an, pihak Adi Putro, Laksana, dan Rahayu Sentosa-ketika masih aktif-nyaris serempak menyematkan makna dek tinggi itu pada desain mereka.

Ada yang berubah signifikan dibandingkkan desain bodi sebelumnya, pada area dek yang merupakan wilayah kursi penumpang menjadi lebih tinggi dibandingkan posisi kemudi.

“Munculnya itu kira-kira tahun 2010, Adiputro dengan bodi Jetbus pertama dan Rahayu Santosa memakai bodi Skyliner,” ucap anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya, seperti dikutip Kompas.com. Karoseri New Armada juga punya desain serupa dan segenrasi yang dinamakan Genesia.

Pada desain Genesia desain lampu 'masih belum klop' dengan tarikan garis bodi

PO Karina pernah jadi salah satu pemakai terbesar desain Skyliner garapan karoseri Rahayu Sentosa

Lebih detail lagi, perbedaan desain HD membuat tinggi dek desain HD dengan yang bukan HD sekitar 20 cm. Total ketinggian bus umumnya waktu itu di angka 3,5 meter bergerak ke angka 3,7 meter.

Makin tingginya bodi bus membuat kebih banyak lagi ftur dan detail bodi yang bisa ikut disematkan.  Desain bodi bus yang tadinya lebih ‘boxy’ menjadi lebih ‘rounded’. Ambil contoh pada bodi Genesia. Meskipun untuk detail pada lampu misalnya, masih belum klop karena umumnya masih memanfaatkan modul lampu pada desain yang sudah ada di masing-masing karoseri.

Posisi penumpang yang lebih tinggi membuat visibiltas mereka lebih leluasa. Ini kemudian yang membuat masuknya ‘ide’ membuat ‘topi’ hingga kemudian memunculkan penamaan “double glass”, meskipun kemudian pandangan penumpang kea rah depan kembali terbatasi. 

Desain yang meninggi itu bisa juga disebut sebagai masuknya desain bodi yang berjuluk Super High Deck atau SHD. Beriringan pula pihak APM mulai mendatangkan sasis-sasis ‘tronton’, semakin memudahkan pula desainer di perusahaan karoseri membuat bodi lebih tinggi, kapasitas penumpang dan barang ikut bertambah.

Baca juga: New Armada Rilis 5 Bus Baru Pesanan PO Arimbi

Baca juga: Ini Kata Bos Adiputro Soal Single Glass VS Double Glass

Desain Setra garapan Rahayu Sentosa, ditopang sasis Mercedes-Benz OH 1521, bodi 'kotak' yang sangat tenar di masanya

Jetbus 1, salah satu desain favorit yang menjadi 'standar desain' karoseri di era 2010-2011