Isuzu Panther Pikap, Masih Layak Diandalkan?

Isuzu Panther Pikap, Masih Layak Diandalkan?
Harga solar yang ‘tinggi’ kini jadi tantangan
 

Isuzu Panther merupakan salah satu kendaraan niaga dan penumpang legendaris di Indonesia. Muncul perdana tahun 1991, rilis model pikap dan sasis sekaligus.

Khusus versi sasis, tersedia dalam pilihan short wheelbase dan long wheelbase. Saat itu muncul beberapa model kreasi karoseri seperti Miyabi, Bravo, Sparta, Golden ataupun model lainnya yang hadir dalam wujud kendaraan 3 atau 5 pintu.

Model pikap hanya tersedia dalam bentuk normal bed alias bak dengan lantai yang memiliki gundukan untuk rongga ban.

Namun, setelah lama digosipkan, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) sebagai APM Isuzu di Indonesia, akhirnya menghentikan produksi Isuzu Panther di tahun 2021. Berakhirnya masa edar Isuzu Panther membukukan total penjualan di angka 433.117 unit sejak rilis tahun 1991.

Keputusan Isuzu tersebut karena pihak principal mengisyaratkan bahw Isuzu kembali fokus produksi jenis mobil niaga alias kendaraan komersial. Ditambah lagi pertimbangan soal standar emisi mesin diesel Panther tak lagi memenuhi Standar Emisi Euro 4.

Kendati begitu, menurut After Sales Service Division Head Astra Isuzu Heri Wasesa, sebagaimana dikutip dari laman resmi Gaikindo, IAMI menjamin suku cadang masih tersedia hingga 8 tahun ke depan. Ditambahkan, selama permintaan dari pasar masih tinggi, Isuzu akan tetap memproduksi dan menyediakan suku cadang yang dibutuhkan. Apalagi berdasarkan pengamatan IAMI bahwa masih banyak kendaraan tahun 1990-an dan 2000-an awal yang melakukan servis di bengkel resmi Isuzu sampai saat ini.

Isuzu Panther 'Gen-1', termasuk produk terobosan revolusioner di Indonesia

Gen-1 'Facelift', mesin maupun interior tidak banyak berubah dibandingkan versi paling awal

Kalau begitu bisa diurut bagaimana evolusi Isuzu Panther, terutama versi pikapnya. Nah pada generasi awal Panther menggendong mesin diesel C223 berkapasitas 2.238 cc yang irit dan perawatannya yang mudah. Namun demikian mesin in-direct injection ini hanya mampu menyuguhkan daya 59  daya kuda (4.300 rpm) dan torsi 126,25 Nm (2.200 rpm).

Kemudian ada peningkatan performa mesin pada generasi keluaran tahun 1996 lewat mesin 4JA-1 dengan volume 2.499 cc. Mesin baru ini mampu hasilkan potensi daya puncak 79  daya kuda (3.900 rpm) dan torsi 130,6 Nm (1.800 rpm). Namun penggantian mesin ini tidak diikuti oleh perubahan fisik dari Si Kucing Hitam versi pikap.

Kemunculan Panther generasi kedua pada versi station wagon dengan bodi yang lebih membulat dan dimensi lebih besar pada tahun 2000 tidak diikuti oleh varian pikapnya. Model bak terbuka ini hanya mengalami penyegaran pada bagian interior dengan menggunakan warna interior berkelir abu-abu.

Setelah melenggang nyaris satu dasawarsa, pada 2005 mobil dengan nama resmi “Panther Pick Up” itu mendapatkan penyegaran penampilan pada bagian fascianya. Gril dan lampu utama menggunakan wajah yang serupa dengan station wagon lansiran1996.

Pada 2007, mesin 4JA1-L dengan turbocharger dipasangkan pada model pikap. Kehadiran mesin ini merupakan syarat standar emisi Euro II yang diterapkan Indonesia. Di saat yang sama, nama Panther Pick Up dihapus dan digantikan menjadi Isuzu Pick Up. Namun demikian, pilihan bak pun ditambah dengan kemunculan flat deck dan GD 3-Way.

Facelift kembali terjadi pada 2009 dengan penggantian gril dan penggunaan lampu utama diamond cut. Hingga lebih dari 10 tahun kemudian mobil ini tidak mengalami perubahan spesifikasi sama sekali.

Saat menyimak laman www.isuzusolo.id didapati harga Panther versi pikap unit baru dengan varian;  Turbo Standar di angka Rp 202 jutaan, lalu Turbo Flat Deck dihargai Rp 205 jutaan, dan varian Turbo GD angkanya Rp 206 jutaan.

Baca juga: Ini Para Dewa Pikap 2023 Di Indonesia, Tersungkurnya Para Raja Pasar

Baca juga: Evolusi Toyota Model Pikap Di Indonesia

Ini Isuzu Panther versi 'Facelift 2009'

 

: