Digitalisai Pembelian Tiket PO SAN, Makin Perkuat Peran Agen Tiket Konvensional

07 October 2022
Erie W. Adji
 
Perannya sebagai salah satu ujung tombak pelayanan akan semakin efektif dan efisien
 

Era disrupsi digital nyata merasuk ke semua bidang, tidak terkecuali di bisnis transportasi penumpang. Beragam kemudahan serta kecepatan serta luasnya jangkauan membuat banyak pebisnis transportasi bergegas untuk melakukan berbagai respon agar tetap sejalan dengan dinamika pasar dan konsumen.

Direktur Utama PO. SAN, Kurnia Lesani Adnan atau juga akrab dipanggil Sani mengatakan bahwa terobosan dengan platform digital ini merupakan bagian transformasi PO. SAN di era modernisasi transportasi darat. Transformasi terus dilakukan pelaku industri untuk mengatasi sejumlah tantangan dan kendala akibat pandemi, dan ini sejalan dengan tagline PO. SAN yakni "Transport With Care".

“Segala terobosan dan upaya kreatif untuk mengatasi kendala di industri transportasi darat, tidak akan bisa dilakukan bila tidak ada dukungan dari ekosistem transportasi darat. PO. SAN bergerak maju dengan melakukan transformasi dengan digitalisasi. Kami optimis bisnis kami terus bertumbuh positif, apabila selalu didukung oleh ekosistem transportasi darat yang bagus,” kata Sani dalam keterangan resminya (4/10).

Sejurus kemudian, Wakil Direktur PO. SAN, Kurnia Lesari Adnan, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan peningkatan performa layanan digital berkolaborasi dengan Buzzit yang merupakan penyedia layanan pembelian tiket secara daring.

Peningkatan standar pelayanan itu diyakinkan tidak akan menggeser peran agen tiket konvensional. “Aplikasi digital tidak akan bisa menggantikan peran agen tiket bus konvensional, dalam hal ini SAN menyebut agen menjadi perwakilan, karena menerima penunjukan resmi sebagai perpanjangan tangan perusahaan,” terang Kurnia Lesari Adnan saat dihubungi secara terpisah (5/10).

Putri bungsu dari anggota Adnan bersaudara itu menjabarkann lagi bahwa pelayanan dalam usaha transportasi darat tidak luput dari sentuhan langsung “person to person”. “Teknologi mempermudah prosesnya, tapi tidak dapat menggantikan perannya (baca: agen konvensional).”

Lebih spesifik, Lesari menyebutkan peran manusia tetap diperlukan dalam bisnis layanan ini, misalnya jika ada kendala yang terjadi di lapangan maka perwakilan kami adalah ‘person in charge’ dalam situasi tersebut. “Mereka yang diwajibkan mendahului keamanan dan kenyamanan para penumpang SAN,”  

Hal pasti ingin dicapai oleh perusahaan yang dirintis dari angkutan barang dengan truk ini lewat intensifikasi aplikasi digital lewat bantuan koneksi dengan OTA (Online Ticket Agregator) via API (Application Programming Interface) itu adalah perluasan market. “Perilaku penumpang transportasi darat pun sudah mulai mengalami shifting, dimana kemudahan teknologi berupa akses pembelian secara online memberikan kenyamanan dan kepastian dalam pemesanan selama 24 jam penuh,” pungkas Lesari.

 

 

 

 

Bagikan

 
 

Berita Terbaru

 

Berita Terkait