Korban Calo: Bus Nyaris Terbakar Dan Diturunkan Di Jalan

14 February 2020
ILM
 
Calo tiket di terminal sudah menjadi momok menakutkan bagi calon penumpang. Bukan hanya menjual tiket dengan harga mencekik, namun juga menaikkan penumpang ke bus yang tak sesuai tujuan dan ekspektasi
 

Seperti yang dialami Rowman Imanuel lewat 'curhatnya' di akun Facebook Sinar Jaya Mania pada Rabu (12/2). Dirinya yang baru pertama kali datang di terminal Bungurasih, Surabaya, berniat pulang ke Bandung dengan armada Sugeng Rahayu atau Bandung Express.

Namun sesampainya di terminal, ia ditarik-tarik oleh calo dan langsung dipesankan bus PO Sari Indah. Dirinya mulai keheranan, karena bus ini memiliki tujuan Jakarta, bukan Bandung!

Imanuel pun berkeluh kesah mengenai kondisi busnya yang tak layak. "Bus eksekutif rasa ekonomi bumel! Mesin depan berisik, selimut gak ada, sempit buat selonjoran, TV cuma pajangan. Dari luar kayaknya bagus, tapi dalamnya semrawut. Masa solar habis di jalan, air radiator diisi tiap waktu. E-tol kehabisan, parah, sekelas bis AKAP kok persiapannya seperti itu! " kesalnya.

Kesan mengerikan juga dialaminya karena asap sempat masuk ke dalam kabin dan bus tak kuat nanjak. "Saat ada asap, kru justru bilang 'jangan panik, celaka siapa yang tahu'. AC pun tak dingin dan kru merokok di dalam bus seenaknya," keluhnya lagi.

Penutup ruang mesin di depan dan asap keluar dari sana 

Kekesalannya memuncak karena dirinya harus dioper, saat di Cirebon. "Saya nggak mau, terus diturunin di Tol Cikopo hanya diberi uang Rp 25 ribu untuk melanjutkan ke Bandung. Padahal, sebelumnya saya beli tiket bus itu Rp 325 ribu," pungkasnya.

Hal ini juga sempat dialami oleh Sigit, penumpang lainnya beberapa waktu lalu. Saat itu, dirinya ingin kembali ke Jakarta dari Surabaya. Namun karena sudah cukup larut, Ia dan teman-temannya sudah kehabisan bus AKAP tujuan Jakarta.

"Awalnya ditarik calo untuk naik bus Sari Indah, tapi kami tegas menolak. Karena setelah baca di internet, pelayanannya parah. Daripada terpaksa naik bus sapu jagad kayak gitu, akhirnya saya pilih naik PO Handoyo ke Cirebon. Lalu saya menyambung perjalanan dengan kereta api ke Jakarta," cetusnya.

Praktik percaloan ini memang seolah susah hilang. Tentunya perlu pengawasan dan tindakan tegas dari aparat yang berwenang dalam hal ini, demi kenyamana pengguna transportasi massal.

 

Bagikan

 
 

Berita Terbaru

 

Berita Terkait